Dipengaruhi Pasar Kripto, Penjualan NFT Melorot Ke Level Terendah

NFT blue chip masih menunjukkan kekuatannya.

Dipengaruhi Pasar Kripto, Penjualan NFT Melorot Ke Level Terendah
Ilustrasi NFT Shutterstock/Troggt
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Penjualan aset yang tidak dapat dipertukarkan (non-fungible token/NFT) melorot ke level terendah karena dipengaruhi kelesuan pasar kripto. Gejolak ekonomi makro belakangan bahkan menggiring aset digital ini menuju masa depan yang kian tak pasti.

Data dari platform OpenSea, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (6/7), menunjukkan penjualan bulanan NFT pada Juni hanya US$700 juta atau turun dari US$2,6 miliar pada bulan sebelumnya. Padahal, penjualan aset digital ini sempat mencapai puncak tertinggi pada Januari dengan nilai transaksi US$5 miliar.

Pada akhir bulan lalu, penjualan NFT secara rata-rata turun menjadi US$412 dari US$1.754 pada akhir April, menurut Nonfungible.com, pelacak penjualan di jaringan blokchain Ethereum dan Bitcoin.

“Pasar kripto yang lesu pasti berdampak pada ruang NFT,” kata Gauthier Zuppinger, salah satu pendiri NonFungible.com.

Sebagai perbandingan, perusahaan riset kripto Chainanalysis menyebut penjualan NFT bulan lalu mencapai lebih dari US$1 miliar, dan dianggap yang terendah dalam 12 bulan terakhir. Padahal, Januari agaknya menjadi bulan yang cemerlang bagi pasar, dengan penjualan NFT mencetak rekor US$12,6 miliar.  

“Penurunan ini pasti terkait dengan perlambatan yang lebih luas di pasar kripto,” kata Ethan McMahon, ekonom dari Chainalysis. 

Penjualan NFT mencapai US$40 miliar tahun lalu, sedangkan sepanjang tahun ini telah mencapai US$42 miliar, menurut Chainalysis. Namun, penjualan NFT pada 2022 tersebut lebih dari setengah disumbang penjualan pada Januari dan Februari.

Sentimen pasar kripto

NFT Bored Ape 4873 dilihat dari layar smartphone. Shutterstock/Mundissima

Kapitalisasi pasar aset kripto saat ini hanya US$1 triliun, atau anjlok parah dari US$3 triliun pada November tahun lalu. Dikutip dari The Guardian, pasar aset tersebut memang tengah tertekan karena kekhawatiran inflasi dan suku bunga, yang menyurutkan selera investor akan aset berisiko di sektor digital.

Optimisme terhadap aset kripto juga telah terguncang oleh krisis stablecoin Terra. Itu belum termasuk masalah platform aset kripto yang telah menyetop pencairan dana, seperti Celcius Network.

“Pasar NFT tidak mungkin pulih dalam bentuknya saat ini,” ujar John Egan, CEO firma riset teknologi L'Atelier.

Akan tetapi, menurut Egan, konsep yang mendasari penciptaan aset digital yang unik masih akan penting secara fundamental. Ia menaksir konsep tersebut akan dapat diterapkan secara besar-besaran untuk sektor keuangan di masa depan.

Di lain sisi, penjualan NFT yang tergolong kelas blue chip masih bertahan, menurut pelacak NFT DappRadar. NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC), misalnya, hanya turun 1 persen menjadi US$90 ribu dalam sebulan terakhir. “Koleksi blue chip berkinerja jauh lebih baik daripada sebagian besar NFT,” kata Kepala Penelitian DappRadar, Pedro Herrera.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024