Jakarta, FORTUNE – Prediksi David Marcus mungkin takkan terdengar menyenangkan bagi telinga investor aset kripto di seluruh dunia. Dia meyakini kelesuan pasar aset kripto akan berlanjut hingga tahun depan.
Dalam keterangan yang termuat pada blog pribadinya, mantan CEO Paypal tersebut menaksir pasar aset kripto takkan keluar dari kondisi lesu—populer dengan istilah crypto winter—tahun ini, dan bahkan hingga 2024.
“Pasar butuh beberapa tahun untuk dapat pulih dari penyalahgunaan pemain yang tidak bermoral, dan untuk [menunggu kemunculan] regulasi yang bertanggung jawab,” katanya seperti dikutip dari Fortune.com, Senin (2/1).
Pernyataannya merujuk kepada skandal keuangan FTX, bursa aset kripto yang sempat memiliki valuasi US$32 miliar, namun mengajukan kebangkrutan pada November 2022. Pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, telah didakwa otoritas hukum Amerika Serikat dengan delapan pelanggaran pidana, mulai pencucian uang hingga konspirasi untuk melakukan penipuan. Hukuman penjara baginya kemungkinan bakal panjang.
Dalam pandangan Marcus, kejatuhan FTX mengguncang kepercayaan investor aset kripto. Pada saat bersamaan, kasus tersebut mendesakkan pentingnya penerapan regulasi aset digital lebih ketat.
“Untuk kripto, 2022 adalah tahun yang lebih menantang,” ujarnya.
Utilitas kripto
Meski pemulihan pasar aset kripto membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan, industri baru yang lebih kuat kelak akan muncul. Dia berpendapat semua pelaku usaha mesti lebih berfokus pada aspek kegunaan aset kripto demi memecahkan masalah sehari-hari.
“Tahun-tahun membuat token begitu saja dan menghasilkan jutaan telah berakhir...Kami kembali ke program reguler kami untuk menciptakan nilai nyata dan memecahkan masalah di dunia nyata,” ujar CEO dari Bitcoin Lightining Network ini, perusahaan rintisan pembuat infrastruktur pembayaran.
Dalam kasus perusahaannya, dia menyatakan bakal merealisasikan janji untuk menyediakan protokol pembayaran terbuka yang real-time, memiliki interoperabilitas, dan efektif.
Dilansir dari cointelegraph, sejumlah pelaku pasar percaya bahwa kemerosotan pasar aset kripto, khususnya harga Bitcoin, telah berakhir. Namun, pelaku pasar lain bahkan memprediksi nilai Bitcoin akan mengalami penurunan tajam hingga US$10.000 atau lebih rendah. Saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin bertengger pada kisaran US$16.000-an.
Majalah Fortune Indonesia pada edisi Januari 2023 secara khusus membahas soal proyeksi pasar aset kripto pada tahun ini. Di dalam artikel tersebut, diulas mengenai tren pasar aset kripto termasuk sentimen, dan saran investasi ataupun trading.