Elon Musk Debat dengan Mantan CEO Twitter soal Algoritma Platform

Sebaiknya memilih fitur timeline berdasarkan kronologi.

Elon Musk Debat dengan Mantan CEO Twitter soal Algoritma Platform
Elon Musk mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi Twitter, Senin (25/4). Shutterstock/Sergei Elagin
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Elon Musk, pemilik baru Twitter, tampak terlibat dalam perdebatan dengan Jack Dorsey, mantan CEO media sosial tersebut. Topik perdebatan tersebut adalah algoritma Twitter.

Mulanya, Elon Musk, Minggu (15/5), menuliskan cuitan soal saran bagi pengguna Twitter untuk memperbaiki lini masanya. CEO Tesla dan SpaceX itu lantas membagikan sejumlah poin bagi pengguna untuk memperbaiki feed Twitter masing-masing.

  1. Ketuk tombol beranda (home button)
  2. Klik tombol bintang di kanan atas layar
  3. Pilih “tweet” terbaru

Musk menyarankan perbaikan tersebut lantaran dirinya menilai pengguna Twitter saat ini telah dimanipulasi oleh algoritma dengan cara yang bahkan tidak disadari oleh mereka.

“Algoritma menebak apa yang mungkin ingin Anda baca dan, dengan melakukan itu, secara tidak sengaja memanipulasi atau memperkuat sudut pandang Anda tanpa Anda sadari ini sedang terjadi,” begitu pernyataan Musk dalam cuitan terpisah, dikutip Senin (17/5).

Sebagai informasi tambahan, Elon Musk resmi membeli Twitter dengan harga US$44 miliar atau sekitar Rp629 triliun, Senin (25/4).

Sanggahan Jack Dorsey

Ilustrasi Twitter. Shutterstock/Rokas Tenys

Jack Dorsey, pendiri Twitter, lantas membalas cuitan Musk tersebut. Dia menyanggah pendapat Musk soal algoritma Twitter yang memanipulasi pengguna.

“Itu dirancang hanya untuk menghemat waktu pengguna ketika pengguna jauh dari aplikasi untuk sementara Musk,” demikian pendapat Jack Dorsey.

Lalu, pengguna @hasansoylemez menulis ulang cuitan Musk.

Ia kemudian menanggapi balasan pengguna tersebut. Dia kembali memberikan penekanan algoritma itu tidak dirancang untuk memanipulasi pengguna.

Sebaliknya, algoritma sama dibuat untuk memungkinkan penggua tetap terlibat dalam Twitter.

“Itulah sebabnya seseorang harus dapat memilih apakah mereka menggunakan algoritma atau tidak, dan yang mana. solusi sederhana untuk semua ini,” ujarnya.

Algoritma Twitter

Aplikasi Twitter. (Shutterstock/Sattalat Phukkum)

Twitter merupakan platform yang didukung dengan beberapa algoritma yang menentukan semua aspek tentang bagaimana konten disajikan di platform, menurut laman Hoot Suite. Ini mencakup semuanya, mulai dari akun yang direkomendasikan hingga Tweet teratas. Seperti kebanyakan algoritma media sosial, algoritma Twitter semuanya tentang personalisasi.

Ketika kebanyakan orang berbicara tentang algoritma Twitter, yang mereka maksud adalah algoritma yang menggerakkan lini masa di beranda.

Namun, algoritma Twitter tidak berpengaruh pada pengguna yang memilih tampilan tweet terbaru berdasarkan timeline, yaitu lis tweet dari topik dan akun yang diikuti dalam kronologi terbalik.

Laman mashable menganggap benar cuitan Musk. Sebab, algoritma memungkinkan menunjukkan pengguna apa yang mereka ingin lihat. Seiring waktu, itu akan mempersulit pengguna terkait menerima sumber informasi lain.

Pengguna pun disarankan untuk tidak membiarkan mesin algoritma yang mengirimkan tweet, dan memilih fitur timeline berdasarkan kronologi.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina