Elon Musk Ingkar Janji, Twitter Disebut Bakal Kembangkan AI

Twitter membeli ribuan prosesor komputasi.

Elon Musk Ingkar Janji, Twitter Disebut Bakal Kembangkan AI
ilustrasi Elon Musk (dok.reuters)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Elon Musk tampaknya tidak menepati janjinya ihwal seruan untuk menyetop eksperimen kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Pasalnya, Twitter, platform miliknya, disebut tengah mengembangkan model generative AI.

Laman engadget melansir, Kamis (13/4), bahwa Twitter dilaporkan tengah mengembangkan proyek kecerdasan buatannya.

Elon baru-baru ini dikabarkan membeli 10.000 GPU yang akan digunakan di salah satu dari dua pusat data Twitter yang tersisa. Pembelian ribuan prosesor komputasi tersebut menyiratkan bahwa dia berkomtmen untuk mengembangkan AI di Twitter.

Pada saat bersamaan, CEO Twitter itu juga merekrut talenta engineering yang ahli dalam urusan kecerdasan buatan.

Padahal, Elon, bersama sejumlah ahli teknologi terkemuka, termasuk pendiri Apple, Steve Wozniak, dalam sebuah surat terbuka mendesak adanya moratorium pengembangan sistem AI yang telah ada selama enam bulan.

Mereka meminta perusahaan teknologi untuk segera menghentikan percobaan untuk menghasikan AI yang lebih cerdas dari GPT-4 pada ChatGPT.

Elon dkk menyebut "sistem AI dengan kecerdasan kompetitif dapat menimbulkan risiko besar bagi masyarakat dan kemanusiaan". Karenanya, perlu ada jeda bagi uji coba AI untuk memastikan keamanan sistem, serta memperkuat regulasi.

Rencana Twitter

ilustrasi Twitter (unsplash.com/freestocks)

Menurut laporan Business Insider, proyek AI terbaru Twitter akan melibatkan pelatihan model bahasa untuk membuat konten tertulis.

Generative AI dalam platform tersebut juga dapat digunakan sebagai alat pencarian atau periklanan. Akan tetapi, masih belum jelas apa tujuan Elon di Twitter, menurut laporan sama.

Perusahaan teknologi besar seperti Google, Meta, dan Microsoft telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengerjakan sistem AI. Teknologi tersebut telah dikenal sebagai pembelajaran mesin atau data besar - untuk membantu penerjemahan, pencarian, dan iklan bertarget.

Namun, pada akhir tahun lalu OpenAI berhasil membuat terobosan dengan meluncurkan ChatGPT. Elon ikut mendirikan OpenAI, tetapi meninggalkan perusahaan tersebut pada 2018.

Microsoft, yang telah menginvestasikan miliaran dolar ke OpenAI, pun mengadopsi teknologi ChatGPT, dan menyematkannya ke Bing, layanan pencarian internet.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya