Jakarta, FORTUNE – Memasuki awal 2023, Tokocrypto menggelar kompetisi trading aset kripto melalui kolaborasi dengan Binance, bursa aset kripto terbesar di dunia.
Siaran pers Tokocrypto, Senin (16/1), menyatakan tren investasi aset kripto meningkat setiap tahun. Pada November 2022 saja, jumlah investor aset kripto di Indonesia telah mencapai 16,55 juta, menurut data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
"Memasuki awal tahun, market kripto kembali bergerak naik. Hal ini bisa menjadi momen yang tepat bagi investor maupun trader untuk kembali meramaikan pasar dan menerapkan strategi khusus untuk mendapatkan untung. Namun, tetap memperhatikan riset dan profil risks," kata Public Relations Tokocrypto, Bianda Ludwianto.
Tokocrypto menyebut jumlah pengguna platformnya telah mencapai 2,9 juta orang dengan volume trading Rp138 triliun pada sepanjang 2022.
Informasi kompetisi
Program Trading Competition ini dalam rangka menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2023. Periode kompetisi dengan hadiah hingga Rp200 juta berlangsung pada 10–30 Januari 2023. Nantinya, pemenang akan diumumkan pada 3 Februari 2023.
Dalam ajang kompetisi ini, investor dan trader dapat memanfaatkan fitur TKO Trading Fees, yang merupakan fitur diskon hingga 20 persen untuk membayar trading fee aset kripto dengan TKO pada platform Tokocrypto.
"Dengan fitur tersebut, pengguna Tokocrypto tidak akan dipusingkan lagi dengan biaya trading fee, sehingga bisa dapat keuntungan yang maksimal. Diskon trading fee ini bisa digunakan oleh semua pengguna dengan berbagai pilihan aset kripto," kata Bianda.
Salah satu syarat untuk mengikuti kompetisi trading ini adalah peserta harus sudah menyelesaikan proses verifikasi know-your-customer (KYC) level 1, serta memasangkan koin kripto USDT/BUSD/BIDR dengan semua pairing tidak termasuk BTC.
Kolaborasi pertama
Menurut Bianda, kompetisi trading ini merupakan kolaborasi pertama Tokocrypto dan Binance setelah pengumuman penambahan kepemilikan saham pada akhir tahun lalu.
Meskipun Binance adalah pemegang saham terbesar sejak 2020, perusahaan itu takkan terlibat dalam pengelolaan Tokocrypto. “Kedua perusahaan akan dioperasikan secara independen, tidak ada rencana pengubahan nama atau brand," ujar Bianda.
Pada Desember 2022 Tokocrypto mengumumkan kedatangan investor baru di perusahaannya, yakni Binance, salah satu bursa aset kripto terbesar di dunia.
Dalam keterangan resminya, manajemen Tokocrypto menyatakan Binance akan menambah kepemilikan saham di perseroan secara bertahap hingga hampir 100 persen. Dengan kata lain, Binance nantinya akan menjadi pengendali utama Tokocrypto.
“Kesepakatan ini didasari oleh investasi yang telah diberikan Binance ke Tokocrypto pada 2020. Tokocrypto merupakan pedagang aset kripto yang pertama teregulasi di Bappebti dan kesepakatan ini akan mendorong keduanya untuk terus memberikan dukungan pada pertumbuhan sektor Web3 di Indonesia,” demikian keterangan manajemen Tokocrypto.