Jakarta, FORTUNE – Google akan menggabungkan layanan video Google Meet dan Duo dalam satu aplikasi. Semula, Google Meet merupakan fitur yang ditujukan khusus untuk pengguna bisnis, sedangkan Google Duo dimaksudkan sebagai aplikasi video bagi semua orang—dan mirip seperti FaceTime di Apple.
Penggabungan aplikasi Google Meet dan Duo tersebut, menurut Google, akan “dimulai dalam beberapa minggu mendatang”. Rencananya Google akan menambahkan semua fitur di Google Meet ke dalam aplikasi Duo. Lalu, pada akhir tahun ini, aplikasi Duo akan diganti namanya menjadi Google Meet, dengan Meet akan menjadi layanan komunikasi video tunggal dari Google.
Dikutip dari GSM Arena, Jumat (3/6), Duo nantinya masih akan menyimpan semua fitur panggilan video yang ada, bahkan dengan nama baru. Riwayat percakapan, kontak, dan pesan pengguna Duo dipastikan aman karena tidak akan ada aplikasi lain yang diunduh. Proses perubahannya diklaim akan lancar. Dengan begitu, pengguna Duo kelak akan mengetahui jika aplikasinya telah berganti menjadi Meet.
Pengguna aplikasi video itu tentu akan mendapatkan sejumlah fitur baru seperti yang ada di Google Meet. Di antaranya: latar belakang virtual, penjadwalan rapat, obrolan dalam rapat, berbagi konten secara langsung, panggilan video dengan hingga 100 peserta, dan integrasi dengan fitur Google lain seperti Gmail, Kalender, Asisten, dan Pesan.
Sedangkan bagi pengguna Meet saat ini, pengguna aplikasi video itu akan diberikan opsi untuk menginstal aplikasi terbaru saat membuka Google Meet lama.
Pun demikian, perubahan tersebut takkan berdampak pada kantong pengguna. Sebab, pengguna Meet maupun Duo bisa menikmati pengalaman baru tersebut secara gratis.
Alasan Google
Vice President & GM Google, Javier Soltero, menyatakan langkah tersebut telah dipersiapkan cukup lama. Pada 2020, perusahaan menyatukan tim Duo dan Meet dengan tujuan menggabungkan kedua produk menjadi satu.
“Menurut kami, sangat penting dan strategis bagi Google untuk dapat melayani seluruh pasar video, mulai dari penggunaan konsumen hingga penggunaan organisasi dan komersial dengan platform layanan umum dan produk yang pengalaman penggunanya dipandu oleh rasa kesederhanaan dan intuisi yang sama,” kata Javier, seperti dikutip dari Tech Crunch.
Direktur Manajemen Produk Google Meet dan Duo, Dave Citron, menyatakan saat COVID-19 mewabah, Duo dan Meet tiba-tiba mengalami kenaikan pengguna secara drastis, serta menemukan segmen produk yang sesuai pasar.
Dia memberikan penekanan soal ide di balik penggabungan tersebut adalah untuk tidak meninggalkan pengguna. Di satu sisi pengguna Duo mesti bisa menggunakan aplikasi, meski namanya telah berubah. Di sisi lain, pengguna Meet masih bisa memakainya untuk menggelar rapat terjadwal, tapi juga termasuk memiliki opsi untuk melakukan panggilan dengan tujuan khusus.