Jakarta, FORTUNE – Indodax menyampaikan optimismenya mengenai industri blockchain di Indonesia yang akan terus tumbuh seiring pemanfaatannya yang meluas. Platform kripto itu menyatakan minat banyak pihak terhadap blockchain semakin tinggi sejak popularitas aset kripto meledak.
“Blockchain merupakan teknologi yang transparan, tercatat, dan tentunya lebih aman,” kata CEO Indodax, Oscar Darmawan, dalam keterangan pers, dikutip Kamis (16/2).
Dia meyakini blockchain akan menjadi infrastruktur yang mengubah dunia karena kelak menjadi bagian dari revolusi industri yang membuat proses bisnis menjadi lebih terintegrasi.
Blockchain sendiri berperan penting dalam kelahiran uang kripto (cryptocurrency). Selain itu, teknologi tersebut telah banyak dimanfaatkan oleh beragam industri.
Teknologi blockchain memungkinkan informasi digital direkam dan disebarkan, namun tidak bisa diedit atau diubah. Dengan cara itu, blockchain menjadi serupa buku besar berisi catatan transaksi yang tidak dapat dihancurkan. Itu sebabnya blockchain juga dikenal sebagai teknologi buku besar terdistribusi (distributed ledger technology).
Manfaat blockchain
Menurut Oscar, penggunaan blockchain tidak terbatas pada industri aset kripto maupun keuangan, melainkan dapat merambah ke sektor industri lain seperti gim, kesehatan, dan pemerintahan.
"Developer di Indonesia yang kini menggunakan teknologi blockchain sudah semakin bertambah. Komunitas mengenai blockchain, tidak hanya kripto namun juga web 3, metaverse dan lainnya pun semakin bertambah,” katanya.
Oscar berharap teknologi itu pada masa mendatang akan mendapat kepercayaan lebih luas. Dengan begitu, siapa pun dapat memanfaatkannya untuk membangun sebuah proyek atau bisnis.
“Kalau lihat di luar negeri, sudah banyak [yang memanfaatkannya], dan sayangnya di Indonesia belum terlalu banyak. Jika project blockchain semakin banyak, tentu ekosistemnya akan semakin kokoh,” ujarnya.
CTO Indodax, William Sutanto, mengatakan bahwa blockchain merupakan teknologi masa depan. Nantinya akan kian banyak orang yang mengaksesnya meski sebenarnya mereka tidak sepenuhnya memahami teknologinya, karena “ke depannya perkembangan blockchain akan semakin natural,” ujarnya.