Jakarta, FORTUNE – PT Indosat Tbk mengumumkan aksi korporasi berupa penjualan menara ke PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) dan PT dhost Telekomunikasi Nusantara, dan meraup total dana Rp2,16 triliun.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (15/2), Chief Legal Officer dan Corporate Secretary Indosat, Reski Damayanti, menyatakan perusahaan berkode emiten ISAT itu telah meneken perjanjian jual beli bersyarat (PJBB) dengan Mitratel dan dhost.
Indosat akan menjual sekitar 997 menara dengan nilai Rp1,64 riliun kepada Mitratel, dan melepas 633 infrastruktur indoor senilai Rp480 miliar kepada dhost.
Selain melepas menara, ISAT akan kembali menyewa 984 lokasi menara dari Mitratel dengan nilai Rp138,60 miliar per tahun untuk 10 tahun masa sewa yang tunduk pada indeksasi tahunan inflasi.
Perusahaan itu juga akan menyewa kembali 544 infrastruktur indoor dari dhost dengan nilai Rp125,3 miliar per tahun untuk 10 tahun masa sewa.
“Tidak ada dampak yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, kelangsungan usaha perusahaan pada saat tanggal pengungkapan ini,” begitu keterangan resmi Indosat, dikutip Kamis (16/2).
Ekosistem digital
President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Vikram Sinha, mengatakan aksi tersebut merupakan langkah penting perusahaannya bersama mitra strategis dalam mempercepat ekosistem digital di Indonesia.
“IOH lahir dengan tujuan lebih besar dalam menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa. Kami yakin aksi ini juga akan memberikan dampak positif bagi perkembangan industri telekomunikasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di masa depan,” katanya dalam rilis pers.
Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada kuartal I-2023 dengan mengikuti perkembangan kondisi.
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, mengatakan perusahaannya antusias untuk dapat bekerja sama dengan IOH. Menurutnya, kolaborasi tersebut turut memantapkan posisi Mitratel sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara.
“Penambahan ini pada akhirnya juga akan memperkuat ekosistem kami di bisnis menara serta menciptakan nilai yang lebih besar bagi seluruh operator telekomunikasi yang akan memperluas layananannya,” ujarnya.
Sebelumnya, IOH telah mendatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Telkom Indonesia pada November 2022. IOH dan Telkom Indonesia bersama anak perusahaannya menyatakan komitmen untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan menciptakan dampak lebih besar untuk bangsa.