Jakarta, FORTUNE – Grup Meta terlihat serius untuk menghemat biaya dengan melakukan efisiensi layanan pada sejumlah platformnya. Kali ini, perusahaan tersebut menyatakan bakal menutup fitur live shopping di Instagram mulai 16 Maret 2023.
Laman Tech Crunch melansir, penyetopan fitur tersebut nantinya berdampak kepada kreator konten maupun bisnis yang tidak lagi dapat menyematkan produknya ketika tengah melakukan siaran langsung (live streaming).
Fitur live shopping telah tersedia secara luas untuk pebisnis dan kreator konten di Amerika Serikat sejak 2020.
“Perubahan ini akan membantu kami berfokus pada produk dan fitur yang memberikan nilai lebih bagi pengguna kami,” begitu pengumuman Instagram, seperti dilansir dari The Verge, Jumat (17/2).
Meski menyetop fitur belanja langsung, Instagram memastikan pengguna masih dapat mengakses fitur shopping melalui toko di platform.
“Anda masih dapat menyiapkan dan menjalankan toko Anda di Instagram karena kami terus berinvestasi dalam pengalaman berbelanja untuk orang dan bisnis pada feed, story, Reel, iklan, dan lainnya,” demikian lanjut Instagram.
Fitur streaming langsung lainnya juga tidak ikut terpengaruh kebijakan ini. Dengan kata lain, pengguna masih bisa menggelar siaran langsung, termasuk untuk melangsungkan tanya jawab (QnA), atau mengundang tamu dari pengguna lain.
Efisiensi layanan
Penyetopan layanan live shopping ini menyiratkan langkah besar Meta—perusahaan induk Instagram—terkait fitur belanja langsung.
Sebelumnya, raksasa teknologi AS itu telah mengeluarkan tab belanja dari feed beranda Instagram pada Februari. Perusahaan itu menutup layanan live shopping di Facebook pada Oktober 2022.
Menurut laman engagdet, keputusan itu tidak mengejutkan karena Meta tengah mencari cara untuk memotong biaya karena perekonomian sedang sulit. Pada saat yang sama, ambisi untuk membangun metaverse berdampak terhadap keuangan perusahaan.
Langkah efisiensi itu mungkin menyasar fitur belanja langsung Instagram. Sementara, live shoping diperkirakan hanya mewakili lima persen dari e-commerce AS pada 2022, menurut Insider Intelligence. Jika data itu benar, Meta tidak meraup banyak keuntungan dari pembelian selama live shopping.
Di sisi lain, banyak perusahaan teknologi telah berinvestasi dalam fitur belanja langsung menyusul popularitas tren tersebut di Cina. Saat Meta memutuskan mundur, platform media sosial lain masih mengerjakan fitur serupa.
TikTok, misalnya, dilaporkan mulai menguji fitur belanja dalam aplikasinya di AS pada November, dan tengah membangun layanan live shopping di negara tersebut. Sementara, YouTube memungkinkan pembuat konten menjual produk langsung pada platform berkat kemitraan dengan Shopify. Dan platform belanja langsung Amazon memiliki fitur live shopping yang dapat diakses pengguna.