iPhone 13 Merajai Daftar Ponsel Pintar Terlaris Dunia pada Q1-2022

iPhone 13 memberikan kontribusi besar pada penjualan Apple.

iPhone 13 Merajai Daftar Ponsel Pintar Terlaris Dunia pada Q1-2022
Ilustrasi wujud iPhone 13. (IG @theapplehub)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – International Data Corporation (IDC) menahbiskan jajaran iPhone 13 sebagai penguasa daftar ponsel pintar terlaris pada kuartal pertama 2022. Analis dari IDC, Fransisco Jeronimo, baru-baru ini membagikan informasi tersebut melalui cuitan di Twitter.

Di dalam cuitan dimaksud, terdapat daftar lima ponsel yang banyak terjual pada Januari-Maret tahun ini, dan iPhone 13 menguasai dengan menempati peringkat pertama, kedua, dan keempat.

Secara mendetail, iPhone 13 menjadi juara dalam ponsel terlaris, diikuti oleh iPhone 13 Pro Max. Lalu, di posisi keempat ada iPhone 13 Pro Max.

Jajaran iPhone 13 dirilis secara global September tahun lalu, termasuk tiga varian iPhone yang sudah disebut, dan iPhone Mini. Harga ponsel tersebut mulai Rp12 jutaan untuk versi iPhone Mini.

Sementara itu, Galaxy A12 dan Galaxy A32, dua ponsel low-end besutan Samsung, turut masuk dalam daftar ponsel pintar terlaris. Galaxy A12 ada di posisi ketiga, sedangkan A32 ada di peringkat terakhir.

Namun, informasi yang dibagikan analis IDC tersebut tidak menyertakan secara spesifik jumlah unit yang terjual dari masing-masing ponsel pintar, menurut laman gadget360.com.

Jeronimo menyebut total nilai penjualan iPhone 13 mencapai US$42 miliar atau setara Rp615 triliun. Penjualan tersebut memberikan kontribusi sekitar 84 persen dari total penjualan iPhone periode sama.

Sementara, penjualan Samsung Galaxy A12 dan A32 secara gabungan hanya sebesar US$3,6 miliar atau lebih dari Rp52 triliun.

Kinerja pasar ponsel keseluruhan

Toko Apple di Shanghai, Tiongkok dipadati orang-orang yang mengantre untuk membeli gadget terbaru perusahaan tersebut. Shutterstock/TonyV3112

Sebelumnya, IDC menyebut pasar ponsel pintar tidak banyak berubah awal tahun ini, terlebih jika ditilik dari indikator pangsa pasar masing-masing vendor. Samsung masih menguasai pengiriman ponsel dengan pangsa pasar 23,4 persen.

Sedangkan, Apple berada di posisi runner-up dengan pangsa pasar 19,0 persen, lalu diikuti Xiaomi 12,7 persen, Oppo 8,7 persen, dan vivo 8,1 persen.

Meski demikian, pengiriman smartphone pada kuartal pertama tahun ini secara keseluruhan turun 8,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

"Meskipun beberapa penurunan diperkirakan terjadi di Q1, karena tantangan pasokan dan logistik yang sedang berlangsung dan perbandingan tahunan yang sulit, banyak yang tampaknya telah berubah menjadi lebih buruk," kata direktur riset IDC Nabila Popal, Kamis (28/4).

Canalys, perusahaan riset pasar, juga menyebut industri ponsel membukukan kinerja yang kurang memuaskan pada kuartal pertama tahun ini. Pengiriman ponsel secara global terkoreksi 11 persen akibat kondisi ekonomi yang kurang baik serta faktor musiman saat permintaan turun.

“Pasar smartphone global tertahan oleh lingkungan bisnis yang tidak menentu,” kata VP Mobility Canalys Nicole Peng, dalam kesempatan sama.

Menurut Canalys, samsung masih menjadi penguasa pasar ponsel secara global, dengan pangsa pasar 24 persen, diikuti Apple 18 persen, Xiaomi 14 persen, Oppo 11 persen, vivo 10 persen, dan lain-lain 28 persen.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina