Jakarta, FORTUNE – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk baru saja mengumumkan kinerja keuangan 2022, yang menunjukkan bahwa BUMN telekomunikasi itu meraih laba Rp20,75 triliun. Capaian perusahaan berkode saham TLKM itu turun 16,2 persen ketimbang laba Rp24,76 triliun pada tahun sebelumnya.
Dalam siaran persnya, dikutip Senin (27/3), manajemen Telkom menyatakan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (ebitda) pada 2022 tumbuh 4,3 persen menjadi Rp78,99 triliun. Sedangkan, laba bersih operasi mengalami pertumbuhan 7,7 persen dalam setahun menjadi Rp25,86 triliun.
“Pencapaian kinerja ini merupakan output dari fokus perusahaan dalam menjalankan strategi demi menciptakan nilai tambah serta pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan,” ujar Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah.
Pada indikator lain, BUMN telekomunikasi tersebut pada 2022 membukukan pendapatan Rp174,31 triliun, atau meningkat 2,9 persen ketimbang Rp143,21 triliun pada tahun sebelumnya.
Namun, perusahaan menanggung kenaikan beban. Beban operasi, misalnya, meningkat 0,1 persen menjadi Rp38,18 triliun. Selain itu, beban penyusutan naik 4,5 persen menjadi Rp33,25 triliun. Tak hanya itu, beban umum meningkat 16,7 persen, beban interkoneksi 5,0 persen, dan beban pemasaran 8,1 persen.
Telkom juga melaporkan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi yang sebesar Rp6,44 triliun. Padahal, pada tahun sebelumnya indikator tersebut untung Rp3,43 triliun.
Dalam keterangannya, perusahaan menyebut kinerja penerimaan investasi ini berkenaan dengan investasi perseroan di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, dan MDI Ventures, anak usaha perseroan di bidang modal ventura.
Menurut Ririek, investasi Telkomsel di GoTo menghasilkan sinergi nilai yang cukup baik bagi perusahaan. Beberapa kolaborasi perseroan dengan GoTo, seperti integrasi MyTelkomsel dan GoPay untuk meningkatkan pengalaman penggunaan produk digital, integrasi layanan Telkomsel MyAds serta platform GoBiz untuk membantu digitalisasi UMKM, dan kemudahan bagi mitra Gojek untuk menjadi mitra reseller Telkomsel..
Kinerja operasional
Sepanjang 2022, Telkomsel menyebutkan total belanja anggaran perusahaan mencapai Rp34,2 triliun atau 23,2 persen dari total pendapatan. Anggaran belanja dikatakan berfokus pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi.
Menurut data internal, perusahaan melalui anak usaha Telkomsel melayani 156,8 juta pelanggan dengan data payload yang tumbuh positif hingga 18,7 persen menjadi 16,43 juta TB. Konsumsi payload menyentuh 11.962 MB per pengguna layanan data atau tumbuh 16,1 persen YoY.
Telkomsel pada November 2022 juga resmi menjadi pemenang lelang frekuensi 2,1GHz dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Saat ini, Telkom berfokus pada inisiatif FMC (Fixed- Mobile Convergence), InfraCo, dan DC Co (Data Center) serta terus memperkuat fundamental untuk inisiatif B2B Digital IT Service Co dan DigiCo.