Kominfo: Mulai November, Pusat Data Nasional Pertama RI Akan Dibangun

Pemerintah total akan membangun empat pusat data.

Kominfo: Mulai November, Pusat Data Nasional Pertama RI Akan Dibangun
Ilustrasi pusat data. (Shutterstock/Gorodenkoff)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indonesia akan segera memiliki Pusat Digital Nasional (PDN) yang berada di kawasan Jabodetabek. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, menyatakan kementeriannya akan mulai melakukan peletakan batu pertama infrastruktur digital tersebut bulan depan.

“Pusat data yang pertama tier 4 government cloud di Jabodetabek yang mudah-mudahan peletakan batu pertama awal November nanti. Pusat Data Tier 4 ini untuk kebutuhan pemerintah,” kata Johnny, dalam keterangan yang dikutip Kamis (27/10).

Pusat data nasional pertama ini akan dibangun di kawasan Deltamas Industrial Estate di Bekasi, Jawa Barat.

Selain di Jabodetabek, pemerintah membangun pula PDN di sejumlah wilayah lain, yakni di Kawasan Nongsa Digital Park Batam, Balikpapan Kalimantan Timur, dan Labuan Baju. Dengan begitu, pemerintah total akan membangun empat pusat data nasional.

Menurut Johnny, pembangunan pusat data tersebut sangat bergantung pada ketersediaan jaringan obtik.

“Tentu tidak mungkin membangun pusat data yang tidak tersedia fiber optiknya, kemana mau digunakan dan efisiensi transmisi data melalui pusat data dan fiber optik. Untuk pemerintah, empat titik itu dengan berbagai pertimbangan,” ujarnya.

Konektivitas data

Kominfo

Dikutip dari Antara, Johnny sebelumnya mengatakan PDN Jabodetabek ditargetkan akan bisa beroperasi pada 2024.

Dia juga mengatakan pembangunan PDN di sejumlah lokasi ini dipilih karena berbagai pertimbangan, antara lain ketersediaan pasokan daya, jaringan serat optik, dan aktivitas vulkanis bawah laut yang cenderung rendah.

Pemerintah pusat dan daerah saat ini menggunakan 2.700 pusat data dan server. Namun, baru 3 persen yang memenuhi standar global. Di sisi lain, pusat data yang tersebar ini membuat pemerintah kesulitan ketika interoperabilitas data.

Karena itu, pusat data nasional dibutuhkan supaya bisa mendukung kebijakan Satu Data Indonesia.

Sebelumnya, Ketua Tim PDN Direktorat Layanan Aplikasi dan Informatika Pemerintahan (LAIP), Ade Frihadi, mengatakan pembangunan PDN Bekasi sudah masuk dalam tahap penetapan pelaksanaan kontrak pembangunan. Menurutnya, persiapan pembangunan tersebut dilakukan oleh pelaksanaan kontrak melalui pengadaan Design, Supply, dan Installation (DSI).

Dia menyatakan pembangunan PDN pertama ini ditargetkan selesai dalam jangka waktu dua tahun. Lalu, dua tahun lagi untuk masa pemeliharaan, garansi, dan support.

“Kemkominfo akan membangun fasilitas Pusat Data Nasional di empat lokasi untuk mendukung pelaksanaan e-government yang efisien, efektif serta transparan, dan mewujudkan Satu Data Indonesia,” kata Ade, Selasa (11/10), seperti dilansir dari laman resmi Kominfo.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya