Jakarta, FORTUNE – Lazada Indonesia berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM untuk membantu transformasi digital usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air.
Nota kesepahaman (MoU) atas kerja sama tersebut diteken pada Sabtu (11/3) bersamaan dengan acara Lazada Club Festival. Melalui MoU tersebut, kedua pihak akan menggunakan kapabilitas dan sumber daya masing-masing untuk sama-sama mendorong pengembangan dan transformasi digital koperasi dan UMKM di Indonesia.
“Ini sejalan dengan misi Lazada untuk mempercepat perkembangan ekonomi digital di Indonesia melalui perdagangan dan teknologi,” kata Direktur Eksekutif Lazada Indonesia, Ferry Kusnowo, dalam keterangan pers yang dikutip Selasa (14/3).
Menurutnya, Lazada akan terus mengembangkan platform e-commerce yang mudah dan inklusif untuk semua pelaku bisnis di Indonesia. Lazada juga berkomitmen untuk mendukung UMKM dalam meningkatkan kompetensi di negara sendiri, serta memiliki kemampuan untuk mengembangkan bisnisnya di luar negeri melalui pasar digital.
Digitalisasi UMKM
Melalui layanan LazGoGlobal, Lazada membantu para penjual untuk memasarkan produknya di lima negara Asia Tenggara, yakni Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Penjual yang telah siap berekspansi ke pasar tersebut dapat memanfaatkan fitur yang ditawarkan, seperti dukungan jaringan Lazada Logistics.
Lazada juga menyediakan platform pembelajaran bertajuk Lazada Club bagi komunitas penjual Lazada. Setelah terhenti dua tahun akibat Covid-19, Lazada Club kembali digelar pada pertengahan tahun lalu di Surabaya, serta berlanjut pada 21 daerah secara keseluruhan.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan saat ini 21,56 juta UMKM telah memasuki ekosistem digital, setara dengan pencapaian 71,8 persen dari target pemerintah untuk melakukan transformasi digital ke 30 juta UMKM pada 2024.
“Kami melihat upaya untuk membantu pelaku UMKM untuk naik kelas dan melek digital harus terus dilakukan secara masif,” kata Teten.
Riset Lazada
Lazada Indonesia bersama Litbang Kompas belum lama ini mengeluarkan hasil studi mengenai indeks literasi dan transformasi ekonomi digital Indonesia. Riset ini secara keseluruhan menunjukkan semua daerah di Indonesia telah menjadi wilayah dengan upaya digitalisasi yang baik atau telah menjadi daerah dengan digitalisasi yang baik.
Pada aspek literasi, masyarakat menunjukkan kesiapan untuk berperan aktif sebagai agen perubahan dalam pengembangan ekonomi. Survei menunjukkan tingkat keinginan dan kesiapan para responden yang cukup tinggi untuk beralih ke ekonomi digital.
Studi tersebut juga menunjukkan para responden puas terhadap upaya pemerintah dan swasta dalam mendukung digitalisasi ekonomi, baik dalam ikhtiar meningkatkan pengetahuan dan kemampuan TIK masyarakat maupun kualitas jaringan internet.
Lazada dan Kompas menyusun indikator Indonesia Digital Economy Literacy Index (Indelix) untuk 514 kota dan kabupaten Indonesia. Indikator itu dibuat dengan dengan mengacu pada parameter enam dimensi, yakni infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, pengadopsian inovasi dan teknologi, penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, serta e-commerce. Untuk mempertajam analisis, turut dilakukan survei kuantitatif tatap muka yang dilakukan di 9 kota dan 9 kabupaten dengan jumlah responden 1.200 orang