Jakarta, FORTUNE – Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) berperan penting membantu performa bisnis menjadi lebih optimal, termasuk dalam kegiatan pemasaran atau marketing. Para brand maupun perusahaan pun didorong untuk melakukan transformasi digital dengan menjajaki AI.
GTM Strategy & Ops. Manager, Biginsight, Salma Tarizka Noor, mengatakan adopsi AI di Indonesia tergolong tinggi. Data survei imenunjukkan 80 persen responden perusahaan sudah memiliki inisiatif dan berencana untuk memanfaatkan AI untuk bisnis. Bahkan, 19 persen di antaranya menyatakan sudah mengimplementasikan teknologi tersebut secara matang.
AI memungkinkan untuk diterapkan dalam sektor usaha yang memiliki kumpulan data pelanggan yang banyak.
“Dalam industri e-commerce dan lini bisnis dengan basis data pelanggan, AI juga dapat menjadi alat transparansi yang sangat berharga untuk menunjukkan mengapa perusahaan memberikan penawaran tertentu kepada pelanggan tertentu,” katanya dalam Bincang-Bincang Media di bilangan Jakarta Pusat, Kamis (12/5).
Biginsight merupakan perusahaan yang fokus dalam membantu klien dalam meningkatkan rasio konversi lewat solusi pemasaran Customer Relationship Management (CRM). Perusahaan yang berbasis di Korea Selatan ini didukung oleh Crescendo Equity Partners, perseroan ekuitas swasta asal Amerika Serikat.
Transformasi digital lewat AI
Biginsight mendorong pelaku bisnis di Indonesia terus menjajaki transformasi digital di Indonesia melalui kecerdasan buatan, kata Salma. Menurutnya, transformasi digital ini akan membawa dampak positif bagi pelaku bisnis dari berbagai sektor.
Berdasarkan survei Corporate Executives dan PTC, transformasi digital dapat meningkatkan efisiensi operasional sebesar 40 persen, meningkatkan kualitas produk sebesar 26 persen, dan memperkenalkan sumber pendapatan baru sebesar 21 persen.
Chief Business Development Officer, IYKRA, Nabil Badjir menambahkan Indonesia termasuk dalam kategori negara yang transformasi digitalnya terjadi secara progresif. Dimulai pada era 2000-an, penetrasi internet Indonesia berlangsung secara masif.
Di samping jumlah penduduk RI yang banyak, ikhtiar transformasi digital turut ditopang oleh pertumbuhan pengguna internet. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna media sosial paling aktif di dunia, khususnya Facebook dan Twitter.
Implementasi AI untuk transformasi data
Jumlah kesempatan yang dapat dieskplorasi dengan AI tak sedikit, menurut Nabil Badjir. Terlebih, bagi perusahaan, bahkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang telah mengembangkan bisnis dengan membuat platform digital sendiri.
AI memungkinkan untuk merekam pelbagai aktivitas digital dalam platform digital tersebut, lebih-lebih data dari perilaku pelanggan. Data pelanggan tersebut kemudian dapat dipelajari dan diolah sedemikian rupa untuk menjadi insight bagi perusahaan dalam menentukan strategi bisnis, termasuk pemasaran.
“Kecerdasan buatan yang artinya bagaimana mesin algoritma artinya ada instruksi pekerjaan yang harus dilakukan oleh sebuah mesin itu yang membantu kita sebagai pengguna membuat ini bisa memberikan insight memberikan hasil yang memang sesuai dengan yang kita butuhkan,” ujarnya.
Menurutnya, pelbagai kegiatan marketing bisa semakin optimal dengana pemanfaatan AI, seperti melihat perilaku pelanggan (custumer behaviour), segmentasi pelanggan, klasifikasi, dan bahkan melakukan prediksi.
“AI sangat berperan besar dan malah sekarang kelanjutan dari digital transformation adalah ya AI dalam bentuk data transformation,” katanya.
Ario Saptomo, Retail Digital Marketing Expert, berpendapat pemanfaatan AI memang relevan untuk bisnis, terlebih sektor ritel. Kasus produk ritel mainan anak-anak, yang merupakan bidangnya, bisa jadi misal.
Produk itu memiliki karakter yang berbeda ketimbang ritel lain. Sebab, anak-anak tak membeli mainan secara langsung, melainkan orang tuanya. Selain itu, produk mainan anak-anak juga mengalami perubahan seiring tumbuh dan bertambahnya umur anak-anak setiap tahun.
“Tanpa AI itu agak susah untuk memprediksi ke depannya seperti apa. Karena kami ingin tahu apakah produk-produk yang kami tawarkan itu relevan enggak ke anak-anak ini di dua atau tiga tahun lagi. Itulah sebabnya AI itu sangat penting juga di ritel untuk membuat sebuah predictive model,” ujarnya.
Teknologi Biginsight
Biginsight menawarkan teknologinya bagi setiap pelaku bisnis yang ingin melakukan transformasi digital melalui kecerdasan buatan.
“Untuk mengatasi tantangan umum dalam proses transformasi digital dengan AI, melalui Biginsight, setiap pelaku bisnis dapat meningkatkan akurasi perkiraan target sasaran pelanggan hingga 99 persen,” kata Salma Tarizka.
Melalui teknologi CRM perseroan, setiap bisnis dapat bergerak lebih cepat dalam mendorong strategi data dan analitik melalui kemampuan AI yang canggih. Didukung oleh data secara waktu nyata (real-time), teknologi Bighinsight memungkinkan penawaran unik dan relevan secara otomatis untuk membuat penawaran yang tepat pada waktu yang tepat.
Salma mengatakan, Bighinsight tak hanya fokus pada perusahaan, tapi juga UMKM. Perusahaan pun berkomitmen membantu UMKM agar lebih melek soal analisis data dan kecerdasan buatan seiring agenda percepatan transformasi digital.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika juga terus berupaya mempercepat transformasi digital sebagai bagian dari revolusi industri keempat atau 4.0. Dengan tersedianya infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang memadai memungkinkan para UMKM Indonesia untuk dapat beralih ke digital.