Mengapa Elon Musk Akan Lakukan PHK Massal Pekerja Tesla?

Padahal performa perusahaan itu positif.

Mengapa Elon Musk Akan Lakukan PHK Massal Pekerja Tesla?
Ilustrasi pabrik Tesla. Shutterstock/Michael Vi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Elon Musk dikabarkan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan Tesla secara besar-besaran. Perusahaan kendaraan listrik itu ditengarai tengah dalam kondisi sulit menyusul penurunan permintaan serta ancaman resesi.

Situs web transportasi Electrec, Rabu (21/12), melansir informasi bahwa manajemen Tesla telah memberikan konfirmasi mengenai kabal memilukan tersebut. Rencananya, pemangkasan pekerja akan dilakukan pada kuartal pertama tahun depan. Pada saat bersamaan, perusahaan otomotif ini akan menerapkan pembekuan perekrutan pekerja baru.

Kabar PHK Tesla ini terjadi setelah perusahaan mengambil langkah serupa Juni lalu. Pabrikan tersebut menutup lowongan pekerjaaan bagi karyawan baru, dan memangkas sekitar 10 persen dari total pekerjanya.

Kala itu, CEO Tesla, Elon Musk, beralasan PHK ini merupakan respons terhadap situasi ekonomi terkini. Elon mengatakan “perasaannya sangat buruk” tentang kinerja ekonomi.

Namun. rencana Tesla menyetop perekrutan pekerja baru agaknya tidak begitu jelas. Pasalnya, perusahaan itu sebelumnya telah berniat untuk melakukan ekspansi di beberapa lokasi manufaktur.

Kinerja bisnis

mobil tesla (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)

Kabar PHK menyeruak di tengah isu penurunan harga saham Tesla. Data dari Google Finance menunjukkan saham perusahaan otomotif itu dalam setahun terakhir (YoY) turun 64,8 persen menjadi US$125,35.

Padahal, kinerja keuangan Tesla tengah dalam tren positif, seperti bisa ditengok dari raihan labanya pada kuartal ketiga tahun ini yang melejit 103 persen menjadi US$3,29 miliar. Sedangkan, kas dan setara kas perusahaan mencapai US$21,11 miliar.

Menurut laman Business Today, Elon tahun lalu menjual saham Tesla yang bernilai nyaris US$40 miliar terutama untuk membiayai akuisisi Twitter yang bernilai US$44 miliar. Namun, orang terkaya dunia versi Forbes itu berjanji takkan melepas saham Tesla lagi selama sekitar dua tahun.

Dalam sebuah diskusi di Twitter Spaces, Elon memperkirakan perekonomi pada tahun depan akan berada dalam "resesi serius", dan permintaan terhadap barang mahal akan menyusut.

Di sisi lain, saham Tesla juga terpukul ditengarai karena permintaan mobil listrik yang melandai. Perusahaan otomotif itu bahkan dilaporkan mulai menawarkan diskon sementara dan tunjangan pada kendaraannya. 

Bagaimanapun, Tesla tidak sendirian dalam menerapkan PHK. Beberapa perusahaan lain, termasuk Goldman Sachs dan Cisco, telah mengumumkan putaran PHK yang akan datang akhir-akhir ini untuk mengantisipasi perubahan ekonomi makro pada awal 2023.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024