Mengenal ApeCoin, Koin Besutan dari Proyek NFT Bored Ape Yacht Club

Harga ApeCoin sudah turun ketimbang saat rilis.

Mengenal ApeCoin, Koin Besutan dari Proyek NFT Bored Ape Yacht Club
Bored Ape Yacht Club
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pekan lalu, ApeCoin untuk pertama kalinya dirilis di pasar lewat mekanisme airdrop kepada para pemegang NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC). Dikutip dari Fortune.com, Kamis (17/3), para penerimanya dapat mengeklaimnya secara gratis lalu menjual atau menahannya.

Para investor yang tidak memiliki NFT BAYC dapat membeli ApeCoin saat perilisan.

BAYC merupakan komunitas NFT yang anggotanya tidak lebih dari 10 ribu. Sejumlah pesohor seperti Justin Bieber, Eminem, pembawa acara Jimmy Fallon, hingga Snoop Dogg merupakan pemilik aset digital tersebut.

Menurut CryptoSlam, pelacak data blockchain, BAYC telah menjadi koleksi NFT paling berharga ketiga sepanjang masa. Penjualan aset digital ini mencapai US$1,5 miliar atau lebih dari Rp21 triliun.

Jumlah token ApeCoin yang diluncurkan mencapai 1 miliar

ApeCoin adalah token yang dibangun di atas blockchain Ethereum. Nilai tiap ApeCoin sama karena sifatnya yang fungible atau dapat dipertukarkan, tidak seperti NFT. Jumlah ApeCoin 1 miliar keping, dan pemilik BAYC mengantre untuk mengeklaim aset tersebut. 

ApeCoin secara resmi dibuat oleh ApeCoin DAO, sebuah organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) yang telah pula merekrut sejumlah figur menonjol di ranah komunitas kripto seperti Alexis Ohanian, salah satu pendiri forum Reddit, dan Amy Wu dari platform jual-beli aset kripto FTX.

ApeCoin memiliki ide untuk membantu komunitas BAYC dalam membentuk visi internet yang terdesentralisasi dan bertenaga blockchainyang sering digambarkan sebagai generasi ketiga internet atau Web3. Organisasi itu akan menggunakan blockchain untuk memungkinkan pengambilan suara pada keputusan terkait pengelolaan komunitas dan melakukan pencatatan atas suara tersebut.

Pembuat ApeCoin

ApeCoin dikabarkan terafiliasi dengan Yuga Labs, perusahaan utama di balik BAYC. Empat pendiri Yuga Labs meraih 8 persen dari ApeCoin yang dirilis. Sedangkan, sebagai perusahaan, Yuga Labs menerima sebanyak 15 persen dari total aset, demikian Fortune.com.

Aset digital tersebut turut disokong oleh perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz dan Animoca Brands. Mereka dan sejumlah mitra peluncuran lain dikabarkan memiliki 14 persen dari total koin kolektif.

Meski demikian, peluncuran ApeCoin tak lepas dari kritik. Pasalnya, terdapat keterlibatan perusahaan modal ventura pada proyek digital yang seharusnya tanpa kendali dari suatu entitas atau bersifat terdesentralisasi.

Jika, misalnya, Andreessen Horowitz dan Animoca memilih untuk menjual token dan mengurangi pengaruh mereka di ApeCoin, mereka dapat mereguk untung besar dari sesuatu yang diterimanya secara cuma-cuma.

Di sisi lain, Yuga Labs juga akan semakin berpengaruh dalam skena NFT. Mereka baru-baru ini membeli kekayaan intelektual dari koleksi CryptoPunks dan Meebits dari Larva Labs. Andreessen Horowitz dilaporkan sedang mempertimbangkan investasi di Yuga Labs yang akan memberi nilai pada startup tersebut di kisaran US$4 miliar hingga US$5 miliar (Rp57 triliun sampai Rp71 triliun).  

Harga ApeCoin

Harga ApeCoin pada saat awal perdana perilisannya. Kamis (17/3), mencapai US$8,52. Selang sehari, harga ApeCoin mencapai US$12,96.

Sejumlah investor pun menangguk untung besar. Rahim Mahtab, 29, mengeklaim sanggup menjual sebagian dari ApeCoin yang diberikan untuk menghasilkan US$90 ribu atau lebih dari Rp1,2 miliar. Dengan uang itu, dia berharap untuk lebih banyak membeli NFT dan disumbangkan untuk amal.

“Saya tidak bisa mempercayainya. Jantung saya berdebar kencang. Saya terus berpikir, 'tidak mungkin ini nyata.' Saya masih shock," katanya dikutip dari Fortune.com.

Menurut coinmarketcap, harga ApeCoin, Senin (21/3), sudah turun dan kini mencapai US$10,59.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina