Mengenal Big Data dalam Bisnis: Arti, Karakter, dan Fungsi

Big data dapat membantu perusahaan dalam menemukan inovasi.

Mengenal Big Data dalam Bisnis: Arti, Karakter, dan Fungsi
Shutterstock/Gorodenkoff
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Seiring perkembangan teknologi, big data termasuk sebagai salah satu istilah yang kerap dibahas. Dalam konteks bisnis, perusahaan yang mampu memanfaatkan big data akan dapat memperoleh sejumlah keuntungan karena data berisi informasi dapat dianggap sebagai aset penting. Sebab, melalui data perusahaan bisa mengambil keputusan bisnis secara tepat.

Sebelum membahas tentang pengertian big data, perlu untuk mengetahui apa itu data. Dilansir dari laman decoding.com, data merupakan merupakan sekumpulan informasi yang terdiri dari beberapa fakta yang terbentuk dari angka, kata-kata, maupun simbol tertentu.

Data ini dikumpulkan melalui proses pencarian ataupun pengamatan dengan menggunakan pendekatan yang tepat berdasarkan sumber-sumber tertentu. Dalam konteks internet, big data dapat dianggap sebagai ragam informasi yang tersebar di jagat maya, yang bisa dikatakan sebagai kumpulan data sangat besar, kompleks, dan terus bertambah setiap waktu. Data tersebut muncul dari aktivitas internet yang terus dilakukan, baik dari pengguna pribadi maupun perusahaan, sebagaimana dikutip dari laman Niaga Hoster.

Data di internet dapat mengambil beragam bentuk, mulai dari unggahan media sosial, riwayat belanja pada platform belanja online, hingga pencarian pada mesin pencari.

Menurut laman Binar Academy, big data merupakan bentuk pengembangan dari sistem database yang telah ada sebelumnya. Di dalam big data, terdapat dua jenis data, yakni data terstruktur maupun tidak terstruktur.

Karakteristik big data

ilustrasi database (unsplash.com/Markus Spiske)

Namun, big data sesungguhnya lebih dari sekadar kumpulan data dalam jumlah besar.

Untuk lebih mudah memahami big data, bisa ditengok lima karakteristiknya, yakni volume , velocity, variety, veracity, dan value, seperti dikutip dari situs web Niaga Hoster.

  • Volume. Sesuai namanya, big data memiliki volume data yang sangat besar, baik secara keseluruhan maupun berdasarkan platform yang mengelolanya. Sebagai contoh, Instagram telah menyimpan 69,23 persen data pribadi dari lebih 1 miliar penggunanya.
  • Velocity. Karakteristik big data lainnya adalah kecepatan penambahan data, termasuk input dan penggunaan data. Berkat internet, proses “produksi data” ini berlangsung secara instan, serta memungkinkan perubahan terus-menerus dan real-time.
  • Variety. Data dalam big data beragam, mulai dari data terstruktur yang bisa digunakan langsung, data semi terstruktur atau memerlukan pengolahan sebelum digunakan, serta data tidak terstruktur atau perlu dianalisis sehingga bisa dimanfaatkan.
  • Veracity. Big data tentu saja merupakan kumpulan data yang akurat. Keakuratan data menjadi penting agar dapat memberikan manfaat bagi pemiliknya.
  • Value. Big data pada dasarnya memiliki value baik, termasuk untuk memudahkan pemiliknya dalam mengambil keputusan berbasis data.

Agar bernilai, data terikat dengan konsep-konsep berikut. Integrasi data, mengacu kepada proses pengumpulan semua data yang telah dibuat hingga menjadi big data. Lalu pengelolaan data, yang merupakan strategi manajemen data baik pada saat menyimpan maupun mengaksesnya. Terakhir, analisis data yakni ihwal data yang dapat disimpan dan dikelompokkan sesuai kategorinya untuk dianalisis demi memenuhi kebutuhan tertentu.

Manfaat big data

ilustrasi database (unsplash.com/Caspar Camille Rubin)

Dalam konteks bisnis, peran big data ini cukup besar. Seorang pemilik situs web atau platform belanja, misalnya, dapat menggunakan big data untuk membantunya mengumpulkan data trafik, atau tingkat pembelian.

Dilansir dari pelbagai sumber, berikut sejumlah manfaat big data dalam bisnis.

  • Mengembangkan produk secara lebih mudah. Melalui big data, perusahaan bisa menganalisis apakah produknya terjual dengan baik. Dengan begitu, bisnis bisa menentukan apakah produksi barang tersebut dilanjutkan, disetop, atau bahkan diganti dengan yang baru.
  • Menangkap inovasi bisnis. Perusahaan melalui big data bisa meneliti soal tren minat konsumen. Hal tersebut dapat berujung pada inovasi produk yang sesuai dengan preferensi konsumen.
  • Memprediksi masalah pada sistem. Big data dapat digunakan untuk memprediksi atau menganalisis penyebab suatu masalah yang terjadi pada sistem maupun meminimalisir adanya kegagalan.
  • Meminimalisir risiko manipulasi data. Melalui big data, perusahaan dapat mengidentifikasi pola tidak wajar dalam sistemnya yang dapat merugikan bisnis. Misalnya saja jika terjadi manipulasi data penjualan maupun pengeluaran bahan baku, perusahaan dapat mengetahuinya secara langsung, mudah, dan cepat.

Related Topics

Big DataData

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina