Jakarta, FORTUNE – Teknologi blockchain mendorong terciptanya inovasi yang sanggup mengubah cara kerja manusia dalam berorganisasi, yang salah satunya melalui Decentralized Autonomous Organization (DAO). Teknologi tersebut menawarkan cara kerja organisasi modern yang berbeda dari organisasi konvensional.
DAO merujuk kepada organisasi di internet yang dimiliki dan dikelola secara kolektif oleh anggotanya tanpa hierarki pengambilan keputusan. Dalam praktiknya, setiap keputusan pada organisasi itu dibuat berdasar atas pengambilan suara oleh anggota organisasi secara otomatis, transparan, dan terdesentralisasi.
Organisasi itu pada dasarnya adalah entitas yang tidak memiliki kepemimpinan pusat. Proses pengambilan keputusan dilakukan dari bawah ke atas, serta diatur secara terorganisir dalam kerangka blockchain, sebagaimana dilansir dari laman Pintu.
DAO memungkinkan tata kelola organisasi, termasuk pengelolaan dana, dapat berdasarkan keputusan kolektif dan transparan. Pasalnya, semua proses organisasi tercatat di dalam blockchain, diawasi oleh seluruh anggota komunitas di dalamnya.
Konsep DAO
Menurut laman Zipmex, konsep DAO pertama kali diusulkan oleh pendiri BitShares, Steemit dan EOS (Block.one) dan Larmier pada 2015. Lalu, pada 2016 Vitalik Buterin, yang merupakan pengembang Ethereum, menyempurnakannya. DAO bertujuan menyatukan orang-orang dengan minat sama, serta bekerja dan mencapai tujuan bersama.
Ide awal pembuatannya adalah demi mendirikan suatu lembaga yang sepenuhnya berfungsi tanpa perlu tatanan manajerial yang biasanya ada di suatu organisasi. DAO tidak dikelola oleh dewan, komite, maupun eksekutif.
Sebaliknya, organisasi ini menggunakan seperangkat aturan yang ditulis dalam kode digital dan ditegakkan oleh jaringan komputer yang menjalankan perangkat lunak bersama. Sederhananya, DAO adalah sebuah organisasi yang dikelola oleh algoritme komputer.
Bagaimana cara menjadi anggota DAO? Untuk menjadi anggotanya, pengguna harus bergabung terlebih dahulu dengan cara membeli mata uang kriptonya. Dengan memiliki aset kripto DAO, pengguna secara otomatis mendapatkan kekuatan untuk memilih dalam proposal dan pembaruan jaringan di dalamnya.
Cara kerja DAO
DAO beroperasi via seperangkat aturan dan regulasi yang ditetapkan melalui smart contract pada blockchain. Kontrak pintar merupakan program komputer yang bekerja di atas jaringan Ethereum, sebagaimana dikutip dari situs web Zipmex.
Namun, seperangkat aturan tersebut masih membutuhkan peran pihak ketiga. Dalam hal ini, anggota berfungsi untuk memverifikasi seluruh kegiatan dan melakukan sejumlah tugas yang tidak dapat ia lakukan sendiri.
Setelah aturan itu ditetapkan, DAO kemudian memasuki fase pendanaan. Tahap ini mencakup dua hal penting, yakni memiliki token, dan hak suara pengguna. Seseorang yang berinvestasi pada DAO akan memiliki hak suara untuk dapat digunakan dalam memvalidasi atau menolak segala pembiayaan atas proyek-proyek yang akan dibiayai organisasi ke depannya.
Ketika tahapan pendanaan beres, DAO secara resmi telah dapat dijalankan. Organisasi itu pun menjadi otonom dan independen dari pembuatnya.
Nantinya, semua aturan dan transaksi keuangan akan dicatat secara mendetail dalam blockchain. Dengan begitu, catatan transaksi pada DAO sepenuhnya transparan dan tidak dapat diselewengkan atau bahkan dihapus.
Jika DAO telah resmi beroperasi, segala keputusan yang berkenaan dengan penggunaan dana dilakukan dengan cara membuat kesepakatan bersama. Setiap pemegang saham dapat membuat proposal yang berisi rencana masa depan organisasi.
Salah satu bentuk aplikasi DAO ini adalah layanan keuangan terdesentralisasi (decentralized finance/DeFi). Sejumlah DeFi, seperti Uniswap dan AAVE, merilis token yang dapat digunakan untuk memberikan hak suara kepada komunitasnya untuk menjalankan dan juga mengembangkan proyek. Siapa pun yang memegang token UNI dapat memilih atau mendelegasikan suara pada proposal pengembangan yang dapat mengubah operasional atau infrastruktur protokol Uniswap.
Itu belum termasuk implementasi DAO pada kegiatan penggalangan dana (fundraising) ataupun charity. Siapa pun dapat membuat organisasi donasi yang bekerja secara transparan dan otomatis.