Mengenal Internet of Things (IoT) dalam Bisnis

IoT memungkinkan keterhubungan antarperangkat.

Mengenal Internet of Things (IoT) dalam Bisnis
ilustrasi Internet of Things (unsplash.com/ Possessed Photography)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Internet of Things (IoT) tergolong terobosan teknologi yang penting karena memungkinkan adanya efisiensi dalam bisnis. 

IoT secara sederhana merupakan teknologi komunikasi antarmesin dengan yang memanfaatkan koneksi internet, dengan manusia sebagai pengelola dan penggunanya, sebagaimana dilansir dari laman Telkomsel IOT.

Untuk dapat terhubung dengan jaringan lain, IoT menyimpan jaringan fisik yang ditanamkan sensor, perangkat lunak, maupun teknologi lain. Nantinya, jaringan-jaringan itu dapat terhubung serta dapat saling menukarkan data dengan mengandalkan koneksi internet.

Mesin IoT yang memiliki kemampuan komunikasi dengan mesin lain ini disebut dengan perangkat cerdas, yang dapat membantu manusia dalam menyelesaikan tugas atau pekerjannya.

Dengan keberadaan IoT, terciptalah jaringan kolektif perangkat yang saling terhubung tempat komunikasi antarperangkat dan antara perangkat dengan komputasi (cloud) terjadi, demikian keterangan dari situs web AWS Amazon.

Kehadiran chip komputer yang semakin murah serta telekomunikasi bandwith tinggi memungkinkan keterhubungan berbagai perangkat ke internet.

Contoh dan karakter IoT

Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Shutterstock/Elnur

Menurut situs web Amazon AWS, IoT telah berdampak luas ke kehidupan manusia karena memungkinkan mesin untuk mengambil alih tugas manusia, serta membuat hidup manusia menjadi lebih produktif.

Salah satu penerapan IoT dapat ditengok pada penerapan gedung pintar. Bangunan seperti kantor maupun universitas dapat mengimplemetasikan teknologi tersebut untuk mendorong efisiensi operasional, seperti menurunkan biaya pemeliharaan dan menurunkan konsumsi energi.

Rumah pintar pun dapat faedah dari penerapan IoT. Sistem keamanan rumah seperti kunci pintu, kamera CCTV, hingga pendeteksi kebocoroan air, misalnya, merupakan perangkat yang berfungsi untuk mencegah hal-hal buruk karena dapat mengirimkan sinyal pemberitahuan jika muncul ancaman ke pemilik rumah.

Menurut situs web decoding.com, IoT merupakan sistem yang bertopang oleh tiga teknologi, yakni kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), sensor, dan konektivitas. Berikut penjelasannya masing-masing.

  • Kecerdasan buatan (AI). Di dalam IOT, AI bertugas mengumpulkan data, melakukan perancangan dan pengembangan algoritma, serta memasang jaringan. AI secara keseluruhan berperan untuk membuat mesin menjadi pintar, dan dapat bertindak maupun berkomunikasi seperti manusia.
  • Sensor. Teknologi ini mampu mengubah perangkat menjadi mesin yang bersifat aktif dan terintegrasi dari semula bersifat pasif
  • Koneksi. Bisa disebut juga dengan koneksi antarjaringan.

Menurut laman Telkomsel IoT, terdapat beberapa unsur lain dalam IoT seperti pemrosesan data, mulai dari saat data masuk melalui sensor, hingga ke cloud.

Fitur lain IoT adalah dashboard, yang menampilkan data serta segala aktivitas pada sistem yang terjadi secara real time. Dashboard ini akan memudahkan pengguna dalam mengamati jaringan, serta dapat mengubah pengaturan pada sistem dalam IoT.  

Manfaat IoT

ilustrasi Internet of Things (unsplash.com/Dan LeFebvre)

Perusahaan pun bisa menggunakan IoT untuk mendukung perkembangan bisnisnya, dan meraih sejumlah manfaat sebagai berikut, seperti dilansir dari situs web Acccurate.

  • Memperoleh insight berbasis data demi pengelolaan bisnis yang baik.
  • Meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional bisnis
  • Membuat model bisnis dan pemasukan baru
  • Menghubungkan dunia bisnis fisik ke dunia digital secara mudah agar mampu mendorong waktu secara cepat menjadi nilai yang berharga.

Berikut contoh penerapan teknologi tersebut pada berbagai sektor, sebagaimana dilansir dari laman Dicoding.com.

  • Pertanian. Sektor ini dapat menerapkan IoT untuk mengumpulkan data, seperti suhu, kelembapan, curah hujan, dan kadar air tanah. Para petani dapat menggunakan data tersebut untuk mengelola lahannya secara lebih baik dan efisien.
  • Kesehatan. IoT memungkinkan data hasil pemeriksaan, seperti tekanan darah dan riwayat penyakit, dapat langsung dikirimkan ke tenaga medis.
  • Transportasi. Penerapan IoT di sektor ini tampak dari kendaraan roda empat yang mampu berjalan sendiri (autopilot) maupun mampu memarkir sendiri.
  • Lingkungan. Aplikasi IoT dalam sektor ini biasanya berkenaan dengan pemakaian sensor. Misalnya saja, alat pengecekan kualitas udara, kondisi air, dan bahkan sistem peringatan diri bencana.  

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024