Mengenal Apa Itu Value Proposition dalam Bisnis: Pengertian & Fungsi

Proposisi nilai jadi pembeda perusahaan dengan kompetitor.

Mengenal Apa Itu Value Proposition dalam Bisnis: Pengertian & Fungsi
ilustrasi partner bisnis (unsplash.com/krakenimages)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Bagi siapa pun yang akan memulai membangun ataupun tengah merintis bisnis, perlu mengetahui istilah value proposition. Sebab, aspek tersebut merupakan salah satu hal yang mesti dimiliki bisnis dalam memasarkan produk untuk menggaet konsumen.

Dilansir dari Investopedia, proposisi nilai ini merupakan aspek yang menjadi bagian dari strategi pemasaran. Itu merujuk pada pernyataan ringkas yang berisi manfaat yang diberikan perusahaan kepada konsumen yang membeli produk atau layanananya.

Istilah itu diyakini perdana muncul dalam penelitian McKinsey pada 1988. Firma riset itu mendefinisikan proposisi nilai sebagai pernyataan manfaat yang jelas dan sederhana, baik berwujud maupun tidak berwujud, yang akan diberikan perusahaan, bersama dengan perkiraan harga yang akan dibebankan kepada setiap segmen pelanggan untuk manfaat tersebut.

Dengan demikian, value proposition adalah nilai yang dijanjikan perusahaan kepada pelanggan jika mereka memilih produk atau layanan yang ditawarkan, menurut laman ekrut.com.

Nilai yang telah ditetapkan ini akan ditawarkan melalui strategi pemasaran. Dalam penerapannya, perusahaan akan menyampaikan bagaimana produknya layak untuk dipilih konsumen, kelebihan yang dimiliki dibandingkan kompetitor, serta manfaat bagi pembeli.

Perbedaan value proposition dengan tagline

ilustrasi berbicara bisnis (unsplash.com/ Christina)

Value proposition ini perlu dipahami berbeda dengan tagline atau slogan. Sebab, slogan ini lebih pas untuk dianggap sebagai kalimat singkat yang menggambarkan identitas perusahaan.

Menurut laman accurate, proposisi nilai ini dibuat dalam pernyataan yang singkat dan jelas serta mengandung informasi mengenai manfaat produk atau layanan.

Sedangkan, tagline dibuat agar perusahaan dikenal lebih luas, dan biasanya tidak menyampaikan manfaat atas suatu produk.

Karenanya, tidak heran bila perusahaan memperkenalkan proposisi nilainya melalui halaman beranda website. Sebab, situs resmi perusahaan merupakan media yang tempat untuk menempatkan value proposition yang nantinya akan dibaca oleh konsumen.

Sementara itu, laman corporate finance institute (CFI) menyatakan perusahaan melalui value proposition berpotensi untuk mendongkrak penjualan serta meningkatkan loyalitas konsumen.

Fungsi proposisi nilai

orang bertemu di kantor menulis memo. shutterstock/Indypendenz

Setelah memahami istilah proposisi nilai, berikut fungsi aspek tersebut dalam bisnis, dilansir laman ekrut.com.

  • Meningkatkan prospek perusahaan

Perusahaan yang memiliki proposisi nilai akan menargetkan pelanggan yang sesuai dengan solusi yang ditawarkan. Hal tersebut pada gilirannnya meningkatkan peluang untuk menggaet pelanggan.

  • Memberi kejelasan pesan

Perusahaan melalui value proposition bisa memberikan pesan yang jelas terkait produk yang ditawarkan di pelbagai media pemasaran, termasuk website.

  • Meningkatkan pemahaman dan keterlibatan pelanggan

Proposisi nilai berpotensi membantu pelanggan memahami nilai produk atau layanan yang ditawarkan. Itu pada gilirannya akan memudahkan pelanggan untuk terlibat langsung dengan produk.

Membuat proposisi nilai

ilustrasi manajemen bisnis (unsplash.com/Marten Bjork)

Ada tiga elemen yang mesti hadir dalam proposisi nilai suatu produk atau layanan. Berikut daftarnya, dikutip dari laman accurate.

  • Kelebihan produk yang ditawarkan kepada pelanggan
  • Manfaat yang bisa didapatkan oleh pelanggan ketika menggunakan produk
  • Alasan kenapa pelanggan harus lebih memilih produk Anda dan apa yang membedakan produk Anda beda dari pesaing lainnya.

Sedangkan, laman resmi Oberlo menyebutkan soal tahapan pembuatan value proposition. Simak penjelasannya sebagai berikut.

1. Ketahui dengan jelas visi dan misi perusahaan.

Pebisnis akan lebih mudah untuk membuat proposisi nilai jika telah memahami dengan pasti visi dan misi perusahaannya.

2. Riset calon konsumen

Seperti disinggung di awal, proposisi nilai berfungsi untuk menarik calon konsumen, serta memikat kepercayaan mereka pada suatu produk.

Dalam hal ini, produk yang dibuat mesti sesuai serta dibutuhkan oleh konsumen. Untuk lebih memahami pelanggan, perusahaan bisa melakukan riset, termasuk dengan melakukan wawancara maupun jajak pendapat.

3. Menganalisis kompetitor

Perusahaan juga perlu melakukan analisa secara mendalam pada kompetitor sejenis untuk membuat value proposition.

Jika perusahaan itu telah memahami kelebihan dan kekurangan kompetitornya, maka bisa dilakukan strategi pemasaran dengan menentukan unique selling proposition (USP).

Brand yang memiliki proposisi nilai serta USP lebih baik berpotensi menggaet lebih banyak konsumen ketimbang kompetitor.

4. Menunjukkan kemudahan yang akan diperoleh pelanggan

Perusahaan mesti menunjukkan pelbagai manfaat maupun kemudahan produk atau layanan yang ditawarkan kepada konsumen. Itu bisa meningkatkan motivasi konsumen untuk mencoba produk atau layanan tersebut.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Tiga Saham Prajogo Pangestu Tak Masuk Indeks MSCI, Simak Alasannya
Saham Unilever (UNVR) Terus Turun, Terendah Sejak 2009!
Ketahui Golongan Wajib Pajak yang Tidak Wajib Lapor SPT
Cara Daftar SPPI Batch 3 2025: Jadwal, Syarat, dan Berkasnya
Mesty Ariotedjo, Pendiri Startup Parenting di Fortune 40 Under 40
Shell Indonesia Ungkap Kunci Operational Excellence Sektor Pelumas