Rugi Induk Shopee Q2-2022 Naik Dua Kali Lipat Hingga US$931 Juta

Kapitalisasi pasarnya telah tergerus US$80,5 miliar.

Rugi Induk Shopee Q2-2022 Naik Dua Kali Lipat Hingga US$931 Juta
Sea Limited. Shutterstock/Wirestock Creators
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kinerja Sea Limited pada kuartal kedua tahun ini semakin melorot. Perusahaan induk dari Shopee pada April–Juni 2022 rugi US$931,19 juta, atau naik lebih dari dua kali lipat dari US$433,67 juta pada periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Sepanjang tahun ini saham Sea Limited telah terkoreksi 65 persen, lansir South China Morning Post (SCMP), Kamis (18/8). Kapitalisasi pasarnya telah tergerus US$80,5 miliar.

"Kami berada dalam lingkungan ketidakpastian makro yang meningkat, dengan meningkatnya inflasi, kenaikan suku bunga, depresiasi mata uang lokal terhadap dolar AS dan tren pembukaan kembali yang sedang berlangsung," kata Forrest Li, Group Chairman dan CEO Sea Limited dalam konferensi pers.

Meski demikian, Forrest Li menyatakan perusahaan optimistis untuk bisa melewati situasi ketidakpastian ekonomi. Menurutnya, perseroan tetap memprioritaskan profitabilitas dan manajemen arus kas.

“Kami yakin bahwa fokus ini yang dikombinasikan dengan kemampuan eksekusi, skala dan kepemimpinan, dan model bisnis kami yang telah terbukti, akan memposisikan perusahaan untuk kesuksesan jangka panjang yang berkelanjutan,” ujarnya (18/5).

Menurut laman The Strait Times, Sea Limited telah mengalami serangkaian kemunduran tahun ini produk gim dari Garena yang dilarang pemerintah India, dan penutupan operasional e-commerce di negara itu.

Target pendapatan

Shopee. Shutterstock/Sergei Elagin

Sea Limited sebenarnya berhasil meraih kinerja positif terlebih jika ditengok dari sisi top-line. Pendapatan perusahaan ini pada kuartal kedua 2022 tumbuh 29,0 persen menjadi US$2,94 miliar.

Meski demikian, perseroan juga membukukan kenaikan sejumlah beban seperti beban pokok penjualan 37,2 persen menjadi US$1,85 miliar, beban penjualan dan pemasaran US$973,77 juta, beban administrasi dan umum US$476,05 juta, dan beban penelitian dan pengembangan US$370,93 juta.

Sebelumnya, Sea Limited telah memangkas prospek pendapatan e-commerce hingga US$8,5 sampai US$8,9 miliar pada keseluruhan tahun ini. Namun, dalam kesempatan pemaparan kinerja, perusahan teknologi itu menolak memberikan panduan terbaru mengenai proyeksi pendapatan dengan alasan perkara ketidakpastian ekonomi makro.

Tetapi, sejumlah investor dikabarkan telah mengurangi eksposurnya ke Sea Limited. Tencent Holdings, raksasa teknologi dari Cina, telah memangkas kepemilikan sahamnya menjadi 18,7 persen dari 21,3 persen pada Januari. Lalu, berdasarkan keterbukaan informasi Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Tiger Global Management baru-baru ini telah menjual US$473,8 juta saham.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya