Jakarta, FORTUNE – Pengguna Microsoft Office tampaknya akan segera mendapatkan pembaruan yang signifikan di aplikasinya. Sebab, Microsoft dikabarkan berencana menghadirkan fitur kecerdasan buatan (AI) milik ChatGPT pada aplikasi perangkat lunak tersebut.
The Information melansir, Selasa (10/1), raksasa teknologi Amerika Serikat itu bakal menambahkan teknologi chatbot milik ChatGPT ke aplikasi pendukung produktivitas Microsof Office seperti Word, Outlook, dan Power Point.
ChatGPT merupakan aplikasi perangkat lunak yang dirancang untuk meniru percakapan mirip manusia berdasarkan permintaan pengguna. Platform percakapan itu mampu menjawab pertanyaan secara otomatis, cepat, dan mendetail.
Teknologi kecerdasan buatan di dalamnya sanggup memahami bahasa alami manusia, serta menghasilkan teks tulisan yang mirip dengan buatan manusia. ChatGPT, misalnya, memungkinkan pemenuhan berbagai permintaan tugas, mulai dari membuat esai, membantu pekerjaan siswa, dan memecahkan kode pemrograman.
Kabar ini muncul tidak lama setelah Microsoft berniat menyematkan teknologi serupa ke Bing, layanan mesin pencarian miliknya. Rencananya, perusahaan teknologi itu bakal meluncurkan pembaruan pada mesin pencariannya pada Maret ini. Langkah Microsoft itu disebut demi menganggu dominasi Google.
Menurut The Verge, teknologi AI milik ChatGPT disinyalir dapat membantu Bing untuk memberikan jawaban yang lebih manusiawi untuk pertanyaan pengguna ketimbang hanya membagikan tautan.
Microsoft memiliki hubungan yang mendalam dengan OpenAI, perusahaan yang merilis aplikasi ChatGPT, sekaligus salah satu perusahaan AI terkemuka di dunia. Raksasa teknologi itu tercatat menginvestasikan US$1 miliar kepada OpenAI pada 2019.
Tantangan AI
Dalam kasus Microsoft Word, aplikasi itu sebenarnya telah memasang alat AI internal, termasuk pada fitur Pencarian Cerdas Turing dan At a Glance, yang meringkas dokumen Word. Microsoft juga telah "secara diam-diam memasukkan GPT ke dalam Word dengan cara-cara kecil", termasuk dalam fitur pelengkapan otomatisnya.
Namun, untuk mengimplementasikan ChatGPT OpenAI, akan ada banyak rintangan yang harus diatasi, menurut laman Venture Beat. CHatGPT, misalnya, cenderung tetap terdengar masuk akal meskipun salah. Bahkan CEO OpenAI, Sam Altman, telah mengakui risiko tersebut.
Aspek privasi juga menjadi kendala, dan keraguan tentang ini juga diarahkan pada Microsoft. Sulit membayangkan firma hukum besar atau perusahaan jasa keuangan yang menggunakan Microsoft Office sepanjang hari mendapatkan bantuan dari ChatGPT sekarang.
Microsoft mungkin butuh waktu untuk membuat AI bekerja dalam skala bisnis besar.