Jakarta, FORTUNE – Everest Media mengumumkan langkah perluasan bisnis dengan menyuntikan pendanaan ke media khusus lifestyle dan e-sports, yakni Halaman1. Upaya ini diyakini seiring dengan prospek bisnis industri kreatif yang menjanjikan pada masa mendatang.
Dalam siaran persnya, Everest Media mengaku berupaya untuk mencari, mempromosikan, dan membangun talenta pada industri kreatif.
Perusahaan pun mengatakan hal tersebut juga ditujukan demi mendorong berkembangnya media kreatif yang mencakup lebih banyak topik dan bidang.
“Kami yakin investasi strategis dengan Halaman1 ini akan berkontribusi pada industri esports yang sedang berkembang di Indonesia dan membawa lebih banyak konten yang positif dan inspiratif bagi generasi muda” ujar Grace Tahir dan Shabila Arben, dua penggagas Everest Media.
Misi Halaman1
Halaman1 merupakan media khusus yang memberitakan tentang gaya hidup dalam dunia e-sports.
Situs web itu digagas oleh Yansen Wijaya, seorang pionir dalam industri esports Indonesia. Dia berpengalaman selama lebih dari 5 tahun di EVOS, salah satu tim e-sports terbesar di Asia Tenggara.
Pada saat bersamaan, Muhammad Jupaka, seorang pemasar profesional dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di beberapa perusahaan fast moving consumer goods (FMCG), serta COO di Nama Beauty, turut terlibat dalam investasi ini.
“Industri esports sekarang sudah tidak bisa dipandang sebagai industri pelengkap hiburan saja. Dengan Gen-Z sebagai faktor utama dari ramainya industri esports ini, Halaman1 hadir sebagai media yang menghadirkan perspektif lain dari dunia esports,” begitu pernyataan bersama Yansen Wijaya dan Muhammad Jupaka.
Menurut mereka, dengan investasi strategis oleh Everest Media kepada perusahaan, Halaman1 ingin memberikan konten-konten yang bernilai lebih untuk penggemar esports Tanah Air.
Menurut laporan bertajuk “e-Conomy Sea 2022” oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, media online merupakan salah satu strategis yang menjadi penopang ekonomi digital RI. Riset itu memperkirakan GMV online media pada 2022 mencapai US$6,4 miliar, dan terus tumbuh pada 2025 menjadi US$11 miliar.