Ratusan Ribu Token Palsu Dirilis Sepanjang 2022, Investor Jadi Korban

Ada 350 token scam per hari yang dibuat sepanjang 2022.

Ratusan Ribu Token Palsu Dirilis Sepanjang 2022, Investor Jadi Korban
Ilustrasi penipuan kripto. Shutterstock/Vitalii Vodolazskyi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Investasi aset kripto tidak saja menawarkan keuntungan, tapi juga menyimpan risiko. Laporan Solidity Labs baru-baru ini mengungkapkan tren penipuan investasi aset digital sepanjang tahun ini.

Perusahaan teknologi blockchain itu baru saja merilis laporan bertajuk 2022 Rug Pull Report”. Hasilnya, Solidity Labs menemukan 118.000 token palsu sepanjang Januari–November tahun ini, peningkatan 41 persen ketimbang 83.400 jumlah token scam tahun lalu.

Dalam arti lain, lebih dari 350 token kripto palsu dibuat dalam satu hari sepanjang tahun. Jutaan investor pun menjadi korban, sebagaimana dikutip laman cointelegraph, Senin (19/12).

Laporan tersebut menyatakan jaringan blockchain BNB Chain menjadi tempat penyimpanan token scam terbesar. Solidiy Labs menyatakan 12 persen dari semua token BEP-20 adalah penipuan.

Lalu, jaringan blockchain Ethereum berada di urutan kedua dengan 8 persen dari total token ERC-20 diklaim sebagai token penipuan.

Modus penipuan

Bitcoin emas (cryptocurrency) dengan borgol di keyboard komputer. Shutterstock/Chat Karen Studio

Penipuan didominasi metode rug pulls atau aksi membawa kabur duit investor. Modus tersebut sebenarnya terkesan sederhana. Seorang pengembang membangun aset kripto yang tampaknya baik-baik saja, dan bahkan harganya naik. Namun, pada akhirnya developer tersebut mengempit dana investor, dan harga token merosot menjadi nol.

Hampir 2 juta investor telah kehilangan uang karena penipuan ini sejak September 2020. Jumlah itu bahkan lebih besar dari perkiraan total 1,8 juta kreditor yang terdampak platform aset kripto yang bangkrut seperti FTX, Celcius, dan Voyager.

Tidak hanya itu, “honeypot” turut menjadi modus penipuan yang populer. Aksi penipuan itu bekerja dengan cara mengunci kontrak pintar (smart contract) dalam token. Dengan begitu, investor pun tak bisa menjual kembali token kriptonya.

Solidity Labs menyatakan modus penipuan "honeypot" ini pernah terjadi tahun lalu, yakni melibatkan kasus token Squid Game dengan nilai US$3,3 juta . Kala itu, nilai token tersebut melonjak 45.000 persen hanya dalam beberapa hari karena banyak investor antusias menebusnya.

Namun, setelah membeli, ternyata para investor itu tidak bisa menjualnya lagi. Dana investor dilarikan oleh pendiri token Squid Game.  

Platform pertukaran terpusat (centralized exchange) juga menjadi tempat terjadinya aksi rug pull. Tidak sedikit pengembang memanfaatkan platform tersebut untuk mendanai proyek penipuannya dan menguangkan keuntungan yang diperoleh secara tidak sah.

Laporan sama mengemukakan sekitar US$11 miliar token scam yang dibangun di atas Ethereum mengalir melalui 153 platform CEX sejak September 2022. Padahal, mayoritas bursa CEX itu diawasi oleh regulator Amerika Serikat.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina