Jakarta, FORTUNE – Perusahaan analitik seluler, OpenSignal, merilis laporan mengenai peta persaingan operator seluler di Indonesia. Dalam kesimpulannya, XL Axiata dan Telkomsel merupakan dua perusahaan telekomunikasi dengan kualitas internet terbaik di Indonesia.
“Laporan Pengalaman Jaringan Seluler” menganalisis kualitas internet dari lima operator telekomunikasi seluler di dalam negeri, yakni XL, Telkomsel, Smartfren, Indosat, dan Tri. Analisis ini berdasar atas data yang dikumpulkan pada 1 Agustus–30 Oktober 2022.
Hasilnya, XL Axiata menjadi juara dalam pengukuran pengalaman video, gim, dan aplikasi suara. Pengguna jaringan ini menikmati kualitas pengalaman terbaik saat melakukan streaming video, bermain gim, maupun menggunakan layanan suara over-the-top (OTT).
Pengguna XL juga menikmati kualitas internet dengan kecepatan unduh rata-rata 20,8Mbps, 18,2 persen lebih cepat ketimbang Telkomsel, dan bahkan lebih dari dua kali lipat Smarfren.
Akan hal Telkomsel, OpenSignal menyatakan operator telekomunikasi tersebut memiliki pengalaman paling konsisten. Jika membandingkan operator Indonesia berdasarkan ukuran konsistensi pengalaman, maka Telkomsel memenangkan penghargaan kualitas Excellent Consistent dan Core Consistent.
“Hasil ini menunjukkan bahwa pengguna Telkomsel melihat proporsi pengujian terbesar yang memenuhi ambang minimum untuk mendukung aplikasi seluler reguler dan yang lebih menuntut,” ujarnya.
OpenSignal menobatkan Telkomsel sebagai juara pula dalam jangkauan pengalaman 4G. Skor operator pelat merah tersebut mencapai 8,8 atau lebih tinggi dari XL dan Indosat yang masing-masing mencapai 6,5 dan 6,4.
Internet 5G
Laporan itu pun membahas perkembangan layanan 5G yang telah meluncur selama lebih dari satu tahun. Data OpenSignal menunjukkan 5G telah menghadirkan peningkatan signifikan pengalaman seluler ketimbang teknologi 4G dan 3G yang lebiih lama.
Namun, penyebaran 5G masih sangat terbatas, terutama karena kurangnya spektrum, selain faktor-faktor lainnya.
Demi mengatasi krisis spektrum ini, operator di Indonesia telah berupaya menggunakan sebagian atau seluruh kepemilikan spektrum yang ada untuk jaringan 3G dan/atau 4G. Telkomsel, misalnya, berhasil meningkatkan 185 kota/kabupaten dari 3G ke 4G sejak Maret 2022.
Sedangkan, XL menyebutkan pada akhir Juni 2022, 90,9 persen persen basis pelanggan menggunakan 4G. XL menggunakan teknologi Dynamic Spectrum Sharing (DSS) pada spektrum 1800 MHz dan 2100 MHz untuk 5G. Lalu, Smartfren berencana menggunakan spektrum baru pada Band 40 untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan serta memperluas layanannya di luar wilayah operasional saat ini.
Karena sebagian masyarakat Indonesia masih mengandalkan teknologi jaringan 3G lama, operator di Indonesia menghadapi tantangan dengan sepenuhnya mematikan jaringan 3G dan menggunakan kembali spektrum 3G untuk teknologi 4G dan 5G yang lebih efisien.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemKominfo) baru-baru ini mengadakan lelang spektrum 10 MHz (2x5 MHz) pada band 2,1 GHz untuk mengakselerasi pengembangan layanan 5G di Indonesia. Lelang tersebut resmi dimenangkan Telkomsel.
Selanjutnya, Kominfo juga berencana melelang spektrum 5G baru dalam low band 700 MHz setelah peralihan TV digital (ASO) selesai. Selain itu, Indonesia juga bersiap untuk menyediakan spektrum tambahan untuk 5G pada band lain. Kandidat termasuk band 800 MHz pada layer jangkauan, band 2,3/2,6/3,3/3,5 GHz pada layer kapasitas, dan 26/28 GHz pada layer data super .