Jakarta, FORTUNE – Brand Finance, perusahaan konsultan penilaian brand terkemuka di dunia, kembali menempatkan Apple sebagai perusahaan paling berharga di dunia pada 2022. Apple dinilai memiliki reputasi baik dan konsumen loyal.
Menurut laporan Brand Finance Global 500, valuasi Apple saat ini US$355,1 miliar atau sekitar Rp5.060 triliun (asumsi kurs Rp14.250) atau naik 35 persen secara setahunan. Valuasi tersebut dianggap sebagai yang tertinggi yang pernah tercatat dalam daftar Brand Finance.
Apple mendapat sorotan karena pada 2021 berhasil menjadi perusahaan pertama dengan kapitalisasi pasar US$3 triliun (Rp42.750 triliun). Kesukseksan raksasa teknologi diyakini pada kemampuannya mengelola brand positioning.
iPhone masih menyumbang sekitar setengah dari penjualan Apple. Namun, tahun ini Apple memberikan perhatian lebih pada sejumlah produk, seperti iPad generasi baru, perombakan iMac, dan pengenalan AirTags. Jangkauan layanannya, dari Apple Pay hingga Apple TV, juga semakin kuat dan menjadi penting bagi kesuksesan brand.
Apple juga memperkuat kebijakan privasi App Store yang berdampak positif pada kepercayaan pelanggan. Tak hanya itu, Apple pun bakal beralih ke energi terbarukan dan mencapai netralitas karbon pada 2030.
“Apple memiliki tingkat loyalitas merek yang luar biasa, sebagian besar berkat reputasinya untuk kualitas dan inovasi,” kata CEO Brand Finance, David Heigh, dalam keterangan resmi, seperti dikutip pada Jumat (28/1).
Dalam laporan kuartal pertama tahun fiskal 2022 yang berakhir pada Desember 2021, produsen iPhone itu membukukan pendapatan US$123,9 miliar (Rp1.766 triliun), atau naik 11 persen setahunan. Itu rekor tertinggi sepanjang massa.
Perusahaan teknologi mendominasi
Laporan Brand Finance juga menyebutkan Amazon dan Google sukses mempertahankan peringkatnya. Amazon berada di posisi kedua dengan valuasi US$350,3 miliar (Rp4.992 triliun), dan Google berperingkat ketiga dengan nilai US$263,4 miliar (Rp3.753 triliun). Berikut lis 10 perusahaan paling berharga itu.
- Apple
- Amazon
- Microsoft
- Walmart
- Samsung
- ICBC
- Huawei
- Verizon
Secara keseluruhan, menurut riset sama, sektor teknologi lagi-lagi menjadi jenama paling berharga dalam lis tersebut dengan valuasi US$1,3 triliun (Rp18.525 triliun).
50 jenama teknologi berhasil masuk dalam pemeringkatan. Namun, sebagian besar nilainya hanya disumbang oleh tiga pemain besar, yaitu Apple, Microsoft, dan Samsung Group. Ketiganya menyumbang 50 persen dari total nilai jenama sektor ini.
Tak jauh dari sejumlah perusahaan tersebut, Huawei kembali merebut posisinya di antara 10 jenama paling berharga di dunia. Valuasi Huawei saat ini melonjak 29 persen menjadi US$71,2 miliar (Rp1.015 triliun). Meski bisnis Huawei terdampak keras oleh sanksi pemerintah AS, perusahaan bereaksi positif dengan meningkatkan investasi besar-besaran di perusahaan teknologi domestik dan R&D, juga pengalihan fokus ke layanan cloud.
TikTok mendapat catatan khusus. Platform video pendek daring asal Tiongkok itu ditahbiskan sebagai jenama dengan pertumbuhan valuasi tercepat di dunia. Saat ini, valuasinya US$59,0 miliar (Rp841 triliun), atau naik 215 persen dari US$18,7 miliar pada tahun sebelumnya. TikTok pun duduk pada peringkat ke-18.
“Dengan pembatasan COVID-19 yang masih berlaku di seluruh dunia sepanjang 2021, hiburan digital, media sosial, dan layanan streaming terus tumbuh, dan kebangkitan TikTok adalah bukti bagaimana konsumsi media berubah,” demikian penggalan bunyi laporan.
Daftar tersebut menempatkan jenama asal Indonesia, PT Telkom Indonesia Tbk. Perusahaan telekomunikasi pelat merah itu baru masuk pemeringkatan pada tahun ini, dengan peringkat ke-490 dari 500.