Riset: Warga RI Semakin Menggemari Konten Video Pendek

Pasar video pendek mencetak CAGR 55 persen.

Riset: Warga RI Semakin Menggemari Konten Video Pendek
ilustrasi editor video (unsplash.com/Avel Chuklanov)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Riset terbaru dari perusahaan riset pasar, Ipsos, menyinggung soal meluasnya penggunaan platform video pendek oleh pemakai internet di Indonesia. 

Dalam riset bertajuk "Indonesia Short Video White Paper 2023", Ipsos menyoroti cara pemakai internet di Indonesia mengakses media dan bagaimana platform video pendek dapat mengemuka.

Laporan tersebut menunjukkan para respondennya mengandalkan video pendek untuk mencari informasi serta mengonsumsi konten. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka juga makin sering memanfaatkan aplikasi video pendek sehingga jangkauannya bertambah luas dengan tingkat penetrasi 70 persen.

Pasar video pendek dalam tiga tahun terakhir mengalami tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) 55 persen dengan total pengguna aktif bulanan 110 juta. Waktu yang dihabiskan untuk menonton video pendel dalam sehari rata-rata mencapai 2,1 jam.

Di antara alasan konsumen mengonsumsi konten video pendek itu adalah mengisi waktu luang (56 persen), hiburan dan santai (53 persen), pengetahuan dan keahlian yang bermanfaat (41 persen), menjelajahi dunia (40 persen), berita dan informasi terkini (36 persen), ekspresi diri (34 persen), dan menjalin pertemanan (30 persen). 

Pertumbuhan Snack Video

Shutterstock/Rawpixel.com

Studi Ipsos pun menyebutkkan SnackVideo merupakan aplikasi video pendek yang telah berkembang pesat sejak beroperasi di Indonesia tiga tahun lalu dengan tingkat pertumbuhan tahunan 318 persen, dan 43 juta pengguna aktif bulanan pada 2022.

"SnackVideo telah diterima dengan baik oleh pasar Indonesia, dan dengan cepat menjadi aplikasi video pendek terbesar kedua," ujar Country Manager Snack Video Indonesia, Teng Yee Kiong.

Berdasarkan metrik Monitoring Data dalam aplikasi, ada lebih dari 700.000 kreator aktif harian, lebih dari 1,5 juta postingan harian, 2,7 miliar penayangan harian, dan 70 juta likes harian, yang menghasilkan engagement berupa lebih dari 7 juta komentar harian.

SnackVideo pun membangun komunitas pembuat konten resmi yang terdiri dari sekelompok pengguna dalam berbagai kategori. Komunitas ini disebut SnackVideo Family dengan lebih dari 800.000 anggota SnackVideo Family yang tingkat keatifan hariannya mencapai 50 persen.

Aplikasi video pendek dari Cina itu mengeklaim pertumbuhan tersebut bertopang pada pendekatan platform dengan nilai, seperti inklusivitas dan kesetaraan, ekosistem komunitas, serta konten unik bernuansa lokal.

“SnackVideo berkomitmen untuk memperkuat penetrasi pasar dengan terus menyediakan konten yang relevan, unik, berbeda, dan terkini untuk SnackVideo Family dan penonton di Indonesia,” katanya.

Di Indonesia, plaftorm yang melebihi popularitas SnackVideo adalah TikTok dengan jumlah pengguna 109,9 juta pada awal 2023. Untuk perbandingan, TikTok bisa jadi platform video pendek yang populer di Indonesia. Menurut data dari DataReportal, jumlah pengguna TikTok di negara ini pada awal 2023 mencapai 109,9 juta orang. 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina