Jakarta, FORTUNE – Softbank dikabarkan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan staf Vision Fund, anak usaha di sektor modal ventura (venture capital/VC). Raksasa teknologi itu kelabakan karena ruginya sepanjang tahun mencapai US$50 miliar atau lebih dari Rp745 triliun.
Reuters melansir, Senin (5/9), Softbank akan memangkas setidaknya 100 posisi. Langkah efisiensi itu rencananya akan diumumkan pada awal September ini.
Pemangkasan menyasar wilayah operasional Vision Fund di Inggris, Amerika Serikat, dan Cina. Sebagai konteks, jumlah karyawan departemen bisnis tersebut 500 orang. Itu berarti kebijakan efisiensi akan berdampak ke 20 persen pekerja Vision Fund.
“Seperti yang dikatakan Masayoshi Son (CEO Softbank) pada paparan kinerja terakhir, kami sedang meninjau ukuran dan struktur organisasi. Namun, belum ada yang diputuskan,” demikian keterangan juru bicara Softbank.
Masayoshi Son, miliarder dan pendiri Softbank, bulan lalu berjanji untuk mengurangi jumlah karyawan di perusahaannya. Dia menyatakan Softbank akan melakukan efisensi biaya secara luas.
Rugi terbesar
Tak mengherankan jika Softbank melakukan efisiensi karyawan, apalagi kinerja bisnisnya tengah melorot. Menurut CNBC International, perusahaan multinasional itu rugi US$21,6 miliar atau lebih dari Rp322 triliun pada kuartal yang berakhir Juni.
“Kerugian ini adalah yang terbesar dalam sejarah perusahaan, dan kami menganggapnya sangat serius,” ujar Masayoshi. Sebagian besar kerugian dilaporkan karena kinerja sejumlah portofolio Softbank yang turun, seperti Coupang Inc., dan DoorDash Inc.
Dalam pandangannya, tren koreksi harga saham perusahaan portofolionya ini akibat kekhawatiran terhadap resesi yang didorong oleh inflasi dan kenaikan suku bunga.
“Pasar dan dunia sedang kebingungan,” kata Masayoshi dalam presentasi pada hari Senin. Menurutnya, Softbank sudah lebih selektif dalam melakukan investasi. Dia sempat mengatakan pula perseroan akan masuk ke “mode bertahan” serta menjadi lebih konservatif dalam berinvestasi.
Di sisi lain, Softbank telah menjual saham di perusahaan portofolionya untuk mengumpulkan dana segar. Tercatat, Softbank meraup US$5,6 miliar atau lebih dari Rp83 triliun dari penjualan saham Uber dan Opendoor. Itu belum termasuk US$10,5 miliar atau lebih dari Rp156 miliar dari penjualan saham Alibaba.