Startup e-Groceries Astro Kembali Raih Pendanaan Total Rp1,3 Triliun

Pertumbuhan bisnis Astro mencapai 10x lipat.

Startup e-Groceries Astro Kembali Raih Pendanaan Total Rp1,3 Triliun
Astro menjanjikan pengalaman berbelanja terbaik bahan pokok dan makanan sehari-hari dalam waktu cepat. Dok/Astro.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Astro, perusahaan rintisan berbasis quick commerce untuk layanan belanja daring, kembali meraup dana segar. Kali ini, startup tersebut meraih pendanaan seri B mencapai US$60 juta atau lebih dari Rp873 miliar.

Pendanaan dipimpin oleh Accel, Citius dan Tiger Global. Investor yang terlibat sebelumnya, seperti AC Ventures, Global Founders Capital, Lightspeed dan Sequoia Capital India, turut bergabung dalam putaran ini.

Astro Februari tahun ini meraih dana segar mencapai US$27 juta. Dengan begitu, total pendanaan perusahaan yang berdiri pada September tahun lalu ini mencapai hampir US$90 juta atau sekitar Rp1,3 triliun.

Vincent Tjendra, Co-Founder & CEO Astro, mengatakan perseroan akan menggunakan pendanaan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, memaksimalkan kinerja produk layanan demi pengalaman pelanggan, serta meningkatkan jumlah tim.

“Kami sangat senang dapat bermitra dengan Accel, Citius dan Tiger Global untuk mempercepat misi kami. Kami akan fokus untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan talenta terbaik di seluruh Indonesia untuk terus memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan,” kata Vincent dalam keterangan kepada media, Senin (30/5).

Pertumbuhan bisnis

Ilustrasi aplikasi grosir daring (e-grocery). Shutterstock/Atstock Productions

Sejak pendanaan seri A, Astro membukukan pertumbuhan lebih dari 10 kali lipat, dengan operasional yang lebih efisien ke pelanggan, kata Vincent. Saat ini, layanan 15 menit e-groceries Astro telah beroperasi di hampir 50 lokasi di daerah Jabodetabek. 

Bahkan, total aplikasi yang telah diunduh telah mendekati 1 juta serta mendapatkan nilai rating tinggi. Sedangkan, tingkat penggunaan pelanggan juga naik seiring waktu.

“Ini menjadi kunci bagi Astro untuk membuat fundamental keuangan yang baik untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkualitas,” ujarnya.

Menurutnya, capaian tersebut merupakan langkah awal. Sebab sektor ritel e-grocery hanya memiliki penetrasi digital sebesar 0,4 persen, dibandingkan dengan 10 persen penetrasi untuk e-commerce.

Astro juga berkolaborasi dengan bisnis lokal dalam meluncurkan private label, termasuk produk kopi dan roti. Inisiatif ini merupakan bagian dari usaha untuk menyediakan akses lebih dekat kepada konsumen, dengan pilihan produk mulai dari hidroponik, buah segar, dan sayuran.

Selain layanan pengiriman barang dalam 15 menit, Astro menyediakan lebih dari 1.500 stock keeping unit/SKU. Aplikasi Astro dibuat untuk memudahkan pengguna, dengan sejumlah fitur seperti checkout dalam tiga langkah, pengalaman belanja yang dipersonalisasi, dan penggantian barang yang rusak atau salah.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina