Jakarta, FORTUNE – Aplikasi pesan instan daring, Line, dikabarkan menutup platform berita Line Today mulai 6 Juli tahun ini. Manajamen Line Indonesia kontan mengkonfirmasi kabar tersebut.
Country Manager Line Indonesia, Fanny Verona, dalam keterangan resmi, Selasa (14/6), mengatakan keputusan untuk menyetop Line Today ini lantaran perseroan akan berfokus pada bisnis teknologi keuangan di Indonesia.
“Pun kami akan tetap menyediakan layanan-layanan esensial lain serta melakukan aktivitas merger dan akuisisi (M&A) di Tanah Air,” katanya kepada Fortune Indonesia.
Kabar tersebut menyusul rumor awal bulan ini yang menyebut layanan Line Today akan segera ditutup. Pada saat bersamaan, Line dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan.
Isu Line Today ini kembali ramai di platform media sosial Twitter lewat akun Elon Murz @ecommurz. Line Today disebutkan takkan lagi bisa diakses oleh publik mulai bulan depan.
Dalam kesempatan tersebut, Fanny memastikan Line masih akan menghadirkan sejumlah layanan stragis di aplikasi. Di antaranya: aplikasi Line dan layanan komunikasi termasuk stickers, Line Webtoon, Line Game, Line Split Bill, dan timeline atau Line Voom. “Beberapa layanan, termasuk aplikasi standalone kami akan tetap beroperasi sama seperti sebelumnya,” ujarnya.
Komitmen layanan
Line memiliki empat pasar utama, yakni Jepang, Taiwan, Thailand, dan Indonesia, kata Fanny. Menurutnya, perusahaan masih berkomitmen untuk pasar Indonesia. “Kami akan terus menyediakan layanan pertukaran pesan LINE sama seperti sebelumnya,” ujarnya.
Dia memastikan para pengguna Line Indonesia masih dapat menggunakan akun Line untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga, ataupun kerabat.
Menurut data dari laman Business of Apps, tahun lalu jumlah pengguna Line di empat pasar utama tersebut mencapai 178 juta pengguna. Dari jumlah tersebut, sebanyak 92 juta orang merupakan pengguna dari Jepang.
Sebelumnya, Line dikabarkan melakukan efisiensi karyawan, Kamis (2/6). Manajemen Line Indonesia pun mengkonfirmasi kabar tersebut. Menurutnya, perusahaan menetapkan sumber daya perusahaan sejalan dengan arah bisnis strategis perseroan.
Menurut Verona, Line berfokus pada bisnis teknologi finansial (financial technology/fintech). “Line tengah melakukan langkah strategis untuk kembali fokus pada bisnis teknologi keuangan di Indonesia,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, Line Corporation tahun lalu bekerja sama dengan PT Bank KEB Hana Indonesia, resmi menghadirkan Line Bank by Hana Bank (Line Bank). Bank digital tersebut memulai bisnis dengan merilis layanan tabungan, deposito, dan pembayaran. Dalam situs resminya, terlihat Line Bank turut menawarkan layanan kredit tanpa agunan (KTA) dan pinjaman cepat.