Zuckerberg Tak Kapok Main Metaverse Meski Meta Sudah Rugi Triliunan

Meta tetap akan berinvestasi untuk proyek metaverse.

Zuckerberg Tak Kapok Main Metaverse Meski Meta Sudah Rugi Triliunan
Ilustrasi metaverse Grup Meta. Shutterstock/Aleem Zahid Khan
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – CEO Meta Mark Zuckerberg tampaknya akan terus meneruskan ambisinya untuk membangun metaverse meski proyek tersebut membebani keuangan perusahaan. 

“Prioritas kami tidak berubah sejak tahun lalu,” kata Zuckerberg kepada para analis, seperti dilansir dari Fortune.com, Kamis (2/2). Menurutnya, perusahaan tetap akan berinvestasi pada proyek metaverse.

Padahal, Reality Labs, divisi yang mengurusi metaverse Meta, telah rugi US$13,7 miliar atau sekitar Rp204 triliun pada tahun lalu. Jumlah kerugiannya membengkak ketimbang US$10,2 miliar pada tahun sebelumnya.

Masalahnya, Reality Labs diprediksi tetap akan boncos dan nilainya kemungkinan bakal meningkat tahun ini, dilansir The Verge.

Tahun lalu total pendapatan Meta turun 1 persen menjadi US$116,61 miliar atau sekitar Rp1.735 triliun, dan labanya terkoreksi 41 persen menjadi US$23,2 miliar atau lebih dari Rp345 triliun.

Ambisi metaverse

ilustrasi meta quest 2 (unsplash.com/James Yarema)

Zuckerberg percaya diri memilih headset Quest Pro sebagai peluang keunggulan bagi perusahaannya, yang juga tengah menyiapkan teknologi handset konsumen versi terbaru yang akan dirilis tahun depan.

“Ini akan menjadi teknologi dasar bagi semua handset ke depan,” ujarnya. Meta secara perdana merilis Quest Pro seharga US$1.499 atau sekitar Rp22 juta.

Meta akan lebih berfokus pada realitas campuran, yang berbeda dari realitas virtual karena memadukan unsur fisik dan digital, kata Zuckerberg. Headset Quest Pro telah menggabungkan teknologi tersebut.

“Ekosistem realitas campuran relatif baru, tapi saya pikir ini akan berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan,” katanya.

Kepala Eksekutif Meta itu juga menyebutkan bahwa 100 juta pengguna telah membuat avatar di WhatsApp setelah perusahaannya meluncurkan fitur tersebut pada Desember. Menurutnya, pengenalan fitur seperti avatar pada ponsel dapat mendorong lebih banyak orang menuju produk metaverse perusahaannya.

“Kebanyakan orang akan mengalami metaverse untuk pertama kalinya di ponsel, dan mulai membangun identitas digitalnya pada seluruh aplikasi kami,” ujarnya.

Efisiensi Meta

Horizon Wolds, metaverse versi Meta Platform Inc.,. Shutterstock/rafapress

Terlepas dari kinerja yang kurang baik dari Reality Labs, saham Meta melonjak 19 persen setelah beberapa jam menjadi US$181 pada Kamis (2/2) dari penutupan Rabu (1/2) pada US$153.

Bersamaan dengan pendapatan kuartal IV yang mencapai US$32,2 miliar atau lebih dari Rp479 triliun yang dilaporkan—melampaui ekspektasi—perusahaan juga mengumumkan pembelian kembali saham senilai US$40 miliar atau sekitar Rp6 triliun.

Sepanjang 2022, saham Meta merosot hampir 62 persen karena terjadi penurunan pendapatan untuk kali pertama sejak melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) pada 2012.

Zuckerberg menganggap 2023 sebagai "tahun efisiensi" dan menyatakan akan menghilangkan hambatan di perusahaannya, terutama pada posisi manajerial tingkat menengah, untuk membuat keputusan lebih cepat. Sebelumnya, Meta memangkas 11.000 karyawannya pada Desember 2022.

Di luar itu, Zuckerberg masih optimistis terhadap fitur Reels pada platform Instragram yang mendukung kinerja perusahaannya. Meta turut melaporkan bahwa jumlah pengguna harian Facebook telah mencapai dua miliar, sebagaimana dilansir dari The Verge.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024