Tumbuh Tumbuh 16% Tahun Lalu, Spotify Siap Sambut Ramadan 2022

Konten drama audio masih memikat pendengar podcast.

Tumbuh Tumbuh 16% Tahun Lalu, Spotify Siap Sambut Ramadan 2022
Spotify. (blogspot)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menyambut bulan suci Ramadan yang tinggal menghitung hari, platfrom audio on demand Spotify mengumumkan koleksi spesial Ramadan bagi pendengar Indonesia untuk mendampingi pendegar setianya. 

Head of Studios, Southeast Asia Spotify Carl Zuzarte menyatakan, bulan suci Ramadan merupakan momentum kuat meningkatnya jumlah pendengar khusunya podcast. 

"Pada tahun 2021, kami melihat peningkatan lebih dari 16 persen untuk jumlah streaming selama Ramadhan di Spotify di Indonesia saja,” kata Carl melalui konfrensi video di Jakarta, Selasa (29/3).

Spotify siapkan podcast special Ramadan di 2022

Untuk itu, di tahun ini pihaknya tidak akan melewatkan momen Ramadan untuk terus memanjakan telinga pendengar. Dirinya menjelaskan, melalui hub Ramadan, pendengar dapat menemukan beragam pilihan audio lokal dan internasional dari Spotify. 

Mulai dari kembalinya audio drama kesayangan Kelas PUBER oleh Makna Talks hingga Podcast Ancur dengan audio drama barunya berjudul “Pasukan Hampa Udara”. Ada juga talk show religi ringan dari Podkesmas dan GJLS Ramadan serta kumpulan cerita menarik lainnya. 

Tahun ini, Spotify juga mengumumkan konten baru yakni auto-biografi dari sang legenda, Rhoma Irama, dalam Cerita Raja Dangdut:  Podcast Eksklusif Rhoma Irama Dari Collab Asia. 

“Sebagai sebuah format, audio memiliki cara tersendiri untuk menginspirasi dan menyentuh hati serta pikiran seseorang yang tidak dimiliki oleh format lainnya," kata Carl.

Konten drama audio masih memikat pendengar podcast

Spotify menilai, sejumlah tren konten audio terbaru di Indonesia termasuk diantaranya ialah kebangkitan format drama audio.

Dimasta dari Ardan Radio, yang telah memiliki pengalaman selama hampir satu dekade dalam pembuatan drama audio memberikan pendapatnya mengenai alasan mengapa drama audio berhasil kembali sukses. 

"Drama audio, pada dasarnya, dapat menstimulasi imajinasi pendengar untuk membangun adegan visual di dalam pikirannya dari cerita yang sedang didengarkan," kata Dimasta. 

Srama audio tersebut menurutnya, menyajikan pengalaman serupa dengan tradisi mendongeng dan bertutur secara turun temurun dari orang tua yang telah mengakar kuat dalam budaya kita sejak dahulu. 

Itulah alasan mengapa drama audio tidak pernah benar-benar menghilang bahkan di masa-masa ketika format ini mulai meredup di awal tahun 90-an. 

"Saat ini, meningkatnya popularitas podcast, berkat dengan kemudahan dan kelebihan platformnya yang on-demand, telah membuat drama audio kembali relevan dan membuka pintu untuk era baru drama audio,” kata Dimasta.

Drama audio jadi jalan kreator tuangkan ekspresi

Sejalan dengan Dimasta, Iyas Lawrence  kreator di balik drama "Kelas PUBER" yang populer oleh Makna Talks juga mengatakan, drama audio memungkinkan pendengar untuk mendengarkan dan menyelami pikiran serta sudut pandang banyak karakter di berbagai situasi. 

"Dalam serial Ramadan Kelas PUBER musim ketiga kami yang mengusung cerita horor misteri dengan sentuhan komedi," kata Iyas. 

Diaz Danar dari Podcast Ancur, juga mengatakan bahwa drama audio memungkinkan kreator untuk mengekspresikan kreativitas mereka hingga ke titik mereka dapat menghidupkan bahkan ide-ide terliar. 

Dengan keunikan tersebut, Podcast Ancur pun terjun ke dalam format drama audio sebagai bentuk apresiasi bagi pendengar yang ingin mendapatkan pengalaman berbeda dalam mendengarkan podcast mereka.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya