Jakarta, FORTUNE - PT Astra International Tbk (Astra) melalui anak usahanya, PT Astra Digital Internasional, menambah investasi pada platform kesehatan digital, Halodoc.
Melalui pendanaan seri D, Halodoc mendapatkan total dana investasi senilai US$100 juta atau sekitar Rp1,51 triliun. Astra tercatat memimpin partisipasi dalam pendanaan tersebut. Dengan demikian, total investasi Astra setelah pendanaan seri D ini mencapai US$135 juta.
Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengungkapkan, tingginya permintaan terhadap layanan akses kesehatan yang berkualitas telah mendorong meningkatnya adopsi teknologi digital pada layanan kesehatan.
"Astra menilai sektor kesehatan di Indonesia memiliki prospek pertumbuhan yang baik dalam jangka panjang. Hal ini turut didukung oleh upaya-upaya pemerintah memajukan sektor layanan kesehatan di tanah air. Kami berharap, investasi Astra pada Halodoc dapat mempercepat transformasi layanan kesehatan di Indonesia yang semakin inovatif," kata Djony melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (28/7).
Melalui pendanaan tersebut, sinergi antara Astra dan Halodoc diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap industri kesehatan serta pertumbuhan ekonomi digital tanah air.
Ada 17,9 juta konsultasi kesehatan di industri telemedisin
Tak dapat dipungkiri, momentum pandemi Covid-19 secara tidak langsung mendorong masyarakat menggunakan layanan telemedik misalnya konsultasi medis secara online.
Berdasarkan data dari Aliansi Telemedik Indonesia (Atensi) terdapat kurang lebih 17,9 juta aktivitas konsultasi kesehatan yang berasal dari 19 perusahaan telemedisin pada tahun 2022 lalu. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa teknologi digital memainkan peran kunci pada kemajuan industri kesehatan saat ini.
“Setelah dampak pandemi, kita berada pada momen yang sangat penting. Saat ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap akses layanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia," kata CEO & Co-Founder of Halodoc Jonathan Sudharta.
Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Halodoc telah memungkinkan masyarakat mengakses ke lebih dari 20.000 praktisi medis, 3.300 rumah sakit, dan 4.900 apotek. Pada tahun 2022, lebih dari 20 juta pengguna aktif bulanan terhubung dengan platform Halodoc.
Ini alasan Astra investasi ke segmen kesehatan digital
Astra tercatat cukup aktif berinvestasi pada sejumlah perusahaan di industri kesehatan seperti Halodoc pada tahun 2021 dan 2023, serta Hermina pada tahun 2022. Hal ini sejalan dengan aspirasi Astra dalam mengembangkan industri kesehatan melalui pembentukan sinergi antara Hermina, Halodoc, dan ekosistem Astra.
Astra percaya bahwa hal ini dapat menciptakan perjalanan pasien yang lancar serta membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara merata dan lebih berkualitas di penjuru negeri.
Meski sudah memasuki masa endemi, industri kesehatan digital diproyeksikan masih cerah. Berdasarkan data Statista, hingga tahun 2027 industri kesehatan digital diproyeksi akan mencapai US$3,97 miliar, tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 15 persen dari nilai pasar pada tahun 2022 sebesar US$1,98 miliar.
Pertumbuhan pesat ini didukung oleh semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan kesehatan serta perkembangan teknologi yang semakin cepat. Astra berharap dapat turut berkontribusi dan memanfaatkan potensi tersebut dengan terus meningkatkan kompetensi digitalnya dan menjadi organisasi yang menjalankan prinsip keberlanjutan.