Jakarta, FORTUNE - PT Bank Raya Indonesia Tbk. (Bank Raya) melaporkan rugi bersih tahun berjalan senilai Rp3,04 triliun sepanjang 2021. Posisi tersebut berbanding terbalik dengan kondisi tahun 2020 yang mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp31,26 miliar.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan Bank Raya tahun 2021, pendapatan bunga milik bank dengan kode saham AGRO ini terkontraksi 15 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp1,64 triliun.
Kredit terkontraksi 40%
Untuk penyaluran kredit bank juga terkontraksi 40 persen (YoY) menjadi Rp11,60 triliun. Padahal, di tahun lalu kredit bisa mencapai Rp19,49 triliun.
Meski demikian, bank yang digawangi oleh Kaspar Situmorang ini mampu menekan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) net 0,04 persen. Dan NPL gross sebesar 3,98 persen.
Aset Bank Raya capai Rp16,86 triliun
Hingga akhir 2021, total aset Bank Raya juga mencapai Rp16,86 triliun.
Sedangkan untuk himpunan dana murah pada Dana Pihak Ketiga (DPK) juga turun 41 persen (yoy) mejadi Rp13,49 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp22,99 triliun.
Modal inti Bank Raya menyusut jadi Rp2,08 triliun
Bank Raya juga mencatatkan modal inti (tier 1) senilai Rp2,08 triliun per Desember 2021. Meski demikian, posisi tersebut turun 51 persen (YoY) dari capaian tahun sebelumnya yang senilau Rp4,16 triliun.
Sedangkan untuk Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Bank Raya tercatat naik menjadi 287,87 persen.