Jakarta, FORTUNE - Pemerintah Indonesia telah menggerakan program ‘Making Indonesia 4.0’. Progam tersebut dijalankan untuk menghadapi era industri digital 4.0 melalui transformasi digital di berbagai industri seperti manufaktur, keuangan, dan fasilitas kesehatan yang meningkatkan permintaan layanan pusat data di Indonesia.
Hal ini tentu mendorong industri pusat data untuk berkembang seiring dengan kenaikan jumlah penyedia pusat data, tingginya permintaan terhadap pusat data lokal, dan investasi dari penyedia cloud berskala besar.
Vice President, Head of Local Business Area, Motion, ABB Indonesia Chen Kang Tan bahkan mengatakan, dengan perkembangan tersebut, bisnis sektor e-commerce diperkirakan juga tumbuh 37 persen (yoy) di tahun ini.
Pengguna internet diyakini bertambah 29 juta
Chen Kang Tan juga mengatakan, dengan meningkatnya permintaan pasar akan internet dan media sosial, diestimasikan pengguna internet bisa bertambah 29 juta pengguna.
"Penyedia pusat data tentunya sangat membutuhkan solusi bagi optimalisasi sistem tata cloud-nya, dalam bentuk efisiensi energi dan proteksi daya," kata Chen Kang Tan melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (26/9).
Pasar pusat data Indonesia diyakini capai US$2,4 miliar
Tak hanya itu, dirinya juga menyatakan, saat ini pangsa pasar pusat data Indonesia cukup menjanjikan pada angka US$1,7 miliar. Bahkan, nilai tersebut diproyeksikan akan semakin meningkat mencapai US$2,4 miliar pada tahun 2027.
Ditambah lagi, selama pandemi Covid-19, adopsi cloud meningkat tajam di berbagai sektor industri, edukasi, layanan kesehatan termasuk badan usaha, kantor pemerintah, dan lembaga.
Untuk itu ABB berupaya mempenetrasi industri pusat data, dengan memperkenalkan solusi tata udara (HVAC), melalui ABB drive ACH580, drive regeneratif dengan harmonisa ultra rendah untuk mendukung sistem tata udara pada pusat data melalui mekanisme yang mampu meningkatkan efisiensi energi.
Lebih lanjut Chen-Kang menjelaskan, drive dengan harmonisa ultra rendah terbaru ini dapat mendukung operasional dan meningkatkan efisiensi energi. Alat ini mengusung teknologi front-end dengan kapasitor bus DC (arus searah) sehingga dapat mereduksi harmonisa sebanyak 97 persen dengan total distorsi harmonik kurang dari 3 persen pada situasi normal dan jaringan tidak terdistorsi.