IMF Ungkap Tantangan dan Manfaat Big Data di Sektor Keuangan 

Big data dapat digunakan dalam proses pembuatan kebijakan.

IMF Ungkap Tantangan dan Manfaat Big Data di Sektor Keuangan 
Shutterstock/Bumble Dee
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - International Monetary Fund (IMF) mengungkapkan tantangan dan manfaat besar yang bisa diambil dari penerapan big data bagi sektor keuangan maupun sektor publik. 

Perwakilan Senior Untuk Indonesia dari IMF James Walsh mengungkapkan, salah satu tantangan terbesar dari pemanfaatan big data ialah penyediaan investasi yang besar untuk pengembangan teknologi perusahaan keuangan. Menurutnya, ke depan investasi akan lebih fokus pada aspek digital seperti hardware, software, serta keamanan digital. 

“Mengadopsi teknologi digital terbaru memakan lebih banyak waktu dan biaya di sektor publik ketimbang sektor swasta,” kata James pada Agenda G20 Financial Track, Selasa, (15/2). 

Tantangan keamanan data perlu jadi konsen

Selain itu, James juga mengingatkan terkait tantangan transparansi data hingga privasi keamanan data masyarakat. Menurutnya, setiap data harus tetap dilindungi di tengah era keterbukaan digital. 

"Data publik perlu cukup terbuka agar bisa digunakan ketika dibutuhkan namun juga aman dari penyalah gunaan oknum-oknum siber," kata James. 

Dalam kesempatan tersebut, Ekonom BCA David Sumual juga mengingatkan pentingnya kebijakan perlindungan data agar tidak disalahgunakan di masa mendatang. 

"Kami melihat di masa depan, jika pembuat kebijakan tidak bisa melakukan apapun, akan terjadi masalah terkait privasi data," kata David. 

Big data bermanfaat untuk pengambilan keputusan kebijakan

Di samping tantangan, James menceritakan potensi besar pemanfaatan big data. Terlebih, Bank Indonesia (BI) saat ini sudah melakukan pengelolaan yang baik dalam hal big data sektor keuangan. 

Menurutnya, pemanfaatan data ini akan mendorong regulator untuk bisa membuat kebijakan moneter yang tepat sasaran serta memantau aktivitas ekonomi dan perbankan. 

Terapkan big data, BCA catat 120 juta transaksi per hari

David kembali menjelaskan, dari sektor perbankan BCA telah menggunakan big data. Bahkan, BCA mencatat adanya 120 juta transaksi keuangan dalam sehari. Transaksi tersebut dilakukan oleh sekitar 20 juta nasabah dan 150 pelaku sektor keuangan lainnya. 

"Jadi terdapat 300 terabyte data dalam satu kali ekstraksi dan dengan data ini kita bisa melihat transaksi bisnis dan indeks transaksi untuk pengeluaran masyarakat," kata David. 

Menurutnya analisa tersebut bisa memetakan setiap transaksi dan kebutuhan masyarakat dari setiap transaksi.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina