Jakarta, FORTUNE - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) dan Mastercard menjalin kemitraan strategis untuk memperkenalkan solusi dan pengalaman digital untuk meningkatkan lanskap pembayaran digital di Indonesia.
Sejumlah poin kerja sama yang dilakukan ialah peningkatan akses ke kredit melalui Buy Now Pay Later (BNPL), penggunaan pembayaran digital dengan kartu dan pembayaran berbasis akun, serta peningkatan keamanan pada metode pembayaran konsumen.
President Director and CEO Indosat, Vikram Sinha mengatakan, kolaborasi strategis ini sejalan dengan tujuan perseroan untuk menghubungkan dan memberdayakan Indonesia dengan mempercepat transformasi digital.
"Peningkatan keterampilan digital dan perluasan inklusi keuangan, terutama di daerah pedesaan, adalah kunci untuk membuka dan memaksimalkan potensi setiap orang Indonesia. Dengan semangat gotong royong, upaya bersama dengan Mastercard ini akan memungkinkan kami untuk menciptakan solusi keuangan tanpa batas untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia," kata Vikram melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (25/5).
Ekonomi digital RI diperkirakan tembus US$360 miliar
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia telah menyaksikan pertumbuhan yang signifikan dalam nilai ekonomi digital. Bahkan, pada tahun 2025, diperkirakan nilai ekonomi digital Indonesia akan meningkat dua kali lipat menjadi US$130 miliar atau sekitar Rp1.940 miliar dan terus meningkat menjadi US$360 miliar atau sekitar Rp5.367 triliun pada tahun 2030. Pertumbuhan ini sejalan dengan perubahan demografi dan perilaku konsumen di Indonesia yang telah mengalami perubahan drastis dalam beberapa tahun terakhir.
President Asia Pacific Mastercard, Ari Sarker mengatakan, digitalisasi menjadi pilar utama dalam perjalanan menuju ekonomi yang inklusif. Bahkan, ekonomi digital menjanjikan peluang yang lebih luas bagi banyak orang.
"Kemitraan ini juga menegaskan komitmen Mastercard untuk membawa satu miliar orang dan 50 juta usaha mikro dan kecil ke dalam ekonomi digital secara global pada tahun 2025." kata Ari.
Ia menilai, dengan meningkatnya penggunaan smartphone, konsumen semakin mengadopsi metode pembayaran digital yang menawarkan kenyamanan, fleksibilitas, dan keamanan yang lebih baik. Akibatnya, penggunaan dompet digital, super app, serta pembayaran digital secara langsung antar individu atau person-to-person (P2P) dan individu ke pedagang atau person-to-merchant (P2M), akan semakin cepat menggantikan penggunaan uang tunai.
Untuk itu, kolaborasi antara Indosat dan Mastercard ini juga dirancang untuk membantu meningkatkan standar keamanan dan membangun kepercayaan yang lebih tinggi di antara pengguna di seluruh ekosistem digital. Hal ini untuk menciptakan ekonomi digital yang lebih aman dan lebih inklusif, serta dapat diikuti dan dimanfaatkan oleh semua orang.