Jakarta, FORTUNE - Dengan perkembangan teknologi, internet dan media sosial, produksi data digital terus berkembang. Hal tersebut kemudian memunculkan istilah big data.
Big data merupakan istilah untuk kumpulan data terstuktur dan tidak terstruktur dalam jumlah besar yang tidak dapat diiolah dengan metode konvensional. Untuk mengekstrak data-data tersebut agar berguna dan menjadi sebuah pengetahuan baru, diperlukan kemampuan analisis yang mendalam. Kemampuan tersebut erat kaitannya dengan cabang studi big data analytics.
Big data analytics dapat diartikan sebagai metode dan proses pengolahan big data untuk menghasilkan wawasan tertentu seperti tren pasar, preferensi pelanggan, serta data tidak terstuktur lainnya sebagai input bagi perusahaan. Yuk kenali lebih jauh tentang big data analytics.
Definisi big data analytics
Big data analytics dapat diartikan sebagai metode dan proses pengolahan big data untuk menghasilkan wawasan tertentu seperti tren pasar, preferensi pelanggan, serta data tidak terstuktur lainnya sebagai input bagi perusahaan. Big data analytics mencakup seluruh proses pengumpulan, penataan, dan analisis data-data dari berbagai sumber data perusahaan.
Tujuan dari big data analytics antara lain untuk menemukan pola tersembunyi, trem pasar, dan sebagainya sehingga bisa digunakan untuk pengambilan keputusan suatu perusahaan. Big data analytics ini penting dilakukan agar big data yang tersedia tidak terbuang informasinya begitu saja. Oeh karena itu, perlu diolah menggunakan beberapa teknik dan tools yang sesuai dengan kebutuhan.
Pada umunya, big data disiapkan oleh perusahaan-perusahaan besar, firma ataupun organisasi. Data-data ini diambil, diolah, dan digunakan oleh perusahaan untuk kepentingan tertentu. Nah, keseluruhan proses untuk mengumpulkan, merapikan, dan menganalisis big data tersebut disebut dengan big data analytics.
Jenis big data analytics
Big data analytics dapat digunakan untuk memantau pasar keuangan melalui monitor aktivitas jaringan. Sementara itu dalam bidang perdagangan big data analytics digunakan untuk memantau pasar saham, memastikan tidak ada perdagangan ilegal, dan lain-lain.
Nah berikut ini beberapa jenis data analytics.
1. Descriptive analytics
Jenis ini memberikan ringkasan data sebelumnya ke dalam bentuk yang mudah dibaca. Descriptive analytics berisi penjelasan tentang apa yang telah terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya laporan laba, penjualan, dan pendapatan.
2. Diagnostic analytics
Jenis ini berfokus pada menganalisis mengapa sesuatu terjadi. Diagnostic analytics mengambil lebih banyak input data yang beragam untuk menemukan fakta daripada dan membuat hipotesis. Di sini dilakukan pemulihan data, data mining, dan penelusuran.
3. Prescriptive analytics
Predictive analytics adalah jenis pengolahan data untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi dalam waktu dekat, misalnya seperti prediksi tren pelanggan dan tren pasar.
Prescriptive analytics menggabungkan infromasi yang didapat dari analisis-analisis sebelumnya untuk memberikan saran atau menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Proses memanfaatkan teknologi machine learning dan artificial intelligence.
Adapun proses analisis data baik itu data kecil maupun big data tentunya memiliki beberapa tahapan atau langkah-langkah yang perlu dilakukan agar hasil analisis tidak rancu. Langkah-langkah big data analytics ini antara lain data acquisition, yang memiliki dua komponen yaitu, identifikasi data, dan pengumpulan data.