Jakarta, FORTUNE - Mandiri Capital Indonesia (MCI) berkolaborasi dengan Saison Capital, dan Saison International mendukung pengembangan Bisnis Startup di Asia Tenggara dengan menyelenggarakan konferensi fintech bertajuk 'On The Axis: Reinventing Finance'. Dihadiri oleh pelaku industri, regulator, pemimpin korporasi, investor, serta startup, konferensi ini menegaskan pentingnya sinergi antara institusi perbankan dan startup fintech yang terus berkembang.
Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia, Ronald Simorangkir juga menegaskan pentingnya menciptakan sinergi yang kuat antara institusi keuangan dan startup fintech yang terus berkembang.
“Seiring dengan perkembangan industri fintech global, kita melihat disrupsi yang signifikan di berbagai sektor, mulai dari perbankan hingga investasi. Di sinilah peran penting regulasi dan inovasi harus seimbang,” kata Ronald melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (13/9).
Pihaknya di MCI juga berkomitmen untuk memfasilitasi kemitraan yang memungkinkan kolaborasi antara fintech dan bank, demi menciptakan solusi keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Saison International ungkap kunci keberlanjutan ekosistem bisnis
Saison International dan Saison Capital merupakan bagian dari Credit Saison, salah satu lembaga keuangan non-bank terbesar di Jepang dengan sejarah lebih dari 70 tahun, yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo.
Dengan transformasi digital yang semakin mempercepat perubahan di sektor keuangan, kolaborasi antara startup fintech, institusi perbankan, dan regulator menjadi kunci untuk menjaga stabilitas sambil mendorong inovasi berkelanjutan.
“Bagi kami, mendorong kolaborasi di seluruh ekosistem keuangan dan bekerja sama untuk mendorong kemitraan yang kuat merupakan kunci untuk membuka potensi ini serta mendukung pengembangan ekosistem keuangan yang lebih inklusif, mudah diakses, dan tangguh di Indonesia,” ujar Kosuke Mori, CEO Saison International.
Dengan latar belakang industri fintech yang terus mengalami disrupsi teknologi, konferensi ini difokuskan pada bagaimana pelaku industri dapat menavigasi perubahan sambil tetap menjaga stabilitas dan kepatuhan terhadap regulasi.
Ekonomi digital RI menyimpan potensi besar
Kosuke menambahkan, pihaknya telah hadir di Indonesia sejak 2015 dan melihat ekonomi digital Indonesia amat tinggi dan memiliki potensi lebih besar lagi. Seperti diketahui, ekonomi digital Indonesia yang saat ini mencapai nilai sebesar US$90 miliar dan pada tahun 2025 diharapkan akan berada dalam kisaran US$130 miliar.
“Meskipun industri keuangan Indonesia sangat dinamis dan terus berkembang, satu hal yang pasti adalah potensi pertumbuhan yang sangat besar,” kata Kosuke.
Acara ini dirancang sebagai platform diskusi mendalam mengenai ekosistem fintech, tantangan dan kisah sukses kerjasama antara institusi keuangan dan startup, serta strategi yang efektif untuk membangun ekosistem keuangan yang lebih tangguh dan kuat.
Selain itu, acara ini juga akan mengeksplorasi potensi teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, open banking, serta pendekatan inovatif dalam menjembatani kesenjangan keuangan di seluruh Asia.