MCI Ungkap Segmen Bisnis Startup yang Masih Menarik Untuk Didanai

Ini nasihat dari MCI untuk startup hadapi tech winter.

MCI Ungkap Segmen Bisnis Startup yang Masih Menarik Untuk Didanai
SVP Investment and Synergy MCI Rabbi Amrita Givatama dan Direktur Investasi MCI Dennis Pratistha saat Diskusi dengan Media di Menara Mandiri II Jakarta (12/9)/Fortune Indonesia Suheriadi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Persaingan bisnis industri startup di dalam negeri maupun global tak bisa dihindari. Di tengah menjamurnya jumlah startup, para pelaku bisnis tersebut harus memutar otak untuk dapat tumbuh hingga mempertahankan bisnis.

Mandiri Capital Indonesia (MCI) menilai, ada tiga segmen bisnis startup yang dirasa masih cukup menarik dan masih akan tumbuh bisnisnya di tahun-tahun mendatang. Salah satu segmen menarik tersebut ialah business to business (B2B) value chain. Segmen ini biasanya menghubungkan antara kebutuhan masyarakat dengan sebuah solusi bisnis.

“Kita lihat kedepannya value chain ini salah satu industri yang masih banyak potensi. Dan di sini kita lihat meski ada startup besar namun kita melihat kompetisinya sehat,” kata SVP Investment & Synergy MCI Rabbi Amrita Givatama saat ditemui di Menara Mandiri Jakarta, Selasa (12/9).

Segmen lainnya ialah perdagangan atau merchant enabler yang bisa meningkatkan potensi bisnis dari usaha mikro dalam negeri. Seperti diketahui, UMKM nasional menyumbang sekitar 61 persen PDB Indonesia dan menyediakan lapangan pekerjaan nasional. Selain itu, segmen embedded finance juga dinilai masih cukup menarik, apalagi MCI membidik startup yang mampu terhubung dan kerja sama dengan ekosistem bisnis milik Bank Mandiri.

Dan segmen terakhir yang tidak kalah menarik ialah pemanfaatan Artificial intelligence (AI). Melalui pemanfaatan AI, berbagai kegiatan manusia bisa semakin mudah. Untuk itu perlu adanya penciptaan inovasi dari segmen AI tersebut. Rabbi menyatakan, ketiga segmen tersebut tentu menjadi incaran MCI dalam hal pendanaan. Meski demikian, pihaknya juga tak menutup diri untuk melihat potensi segmen lain.

Ini nasihat MCI untuk startup dalam menghadapi Tech Winter

Ilustrasi Mandiri Capital Indonesia (MCI)/Dok MCI

Seperti diketahui bersama, industri startup masih dibayangi oleh tech winter yang bisa saja merenggut bisnis startup. Laporan Southeast Asia Deal Review: Q1 2023 dari Dealstreet Asia di April 2023 lalu bahkan mencatat, pendanaan ke startup di Asia Tenggara sepanjang kuartal I-2023 hanya US$2,08 miliar atau turun 52 persen secara year on year (yoy).

Direktur Investasi Mandiri Capital Indonesia Dennis Pratistha memandang hal tersebut sebagai siklus yang wajar dalam sebuah perjalanan bisnis. Ia menilai, saat ini sejumlah investor sudah mulai selektif dalam menyalurkan dananya ke startup.

“Ketika interest rate naik, uang investor tidak banyak beredar di pasar. Tapi justru menuju healthy growth. Artinya di sini MCI melihat capital market, karena kita memiliki ekosistem. Itulah yang menjadi PR kita yang objektif dan selektif,” kata Dennis.

Dennis mengimbau kepada para pelaku bisnis startup untuk tidak sekedar mementingkan pertumbuhan bisnis, melainkan harus menuju “healthy growth” yakni pertumbuhan yang memberikan dampak ke masyarakat hingga memberikan imbal hasil ke bisnis atau investor.

Untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, para pelaku bisnis startup harus pintar memutar otak dalam mengelola operasional hingga menciptakan inovasi baru dalam produk.

MCI bakal umumkan pendanaan baru di akhir tahun

ilustrasi startup (unsplash.com/Israel Andrade)

Dennis menyampaikan, hingga saat ini MCI telah memiliki portofolio aktif di 24 startup. Startup yang telah didanai tersebut terdiri dari sejumlah sektor baik e-commerce, fintech, pertanian dan sektor lainnya. Dennis bahkan menyampaikan, pihaknya bakal mengumumkan pendanaan baru di salah satu startup pada akhir tahun ini.

“Kita akan ada beberapa (startup) yang bakal kita umumkan pendanaannya. Akhir kuartal ini kita umumkan,” kata Dennis.

Selain aktif untuk tetap menyalurkan pendanaan, MCI juga aktif membentuk ekosistem bisnis untuk mendukung startup. Sejumlah upaya yang dilakukan ialah melalui program Xponent yakni program yang memfasilitasikan kolaborasi antara korporasi dalam hal ini adalah Mandiri Group, dan startup, agar tercipta inovasi bersama.

Selain itu, MCI juga memiliki program akselerator startup yang diberi nama Zenith. Program ini berlangsung selama 12 minggu di mana terdapat 3 sesi utama yang akan dihadiri oleh startup, yaitu sesi mentorship, workshop, dan synergy creation. Sesi mentorship akan dibawakan oleh pakar industri, berfokus pada experience dan knowledge sharing seputar bisnis.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina