Jakarta, FORTUNE – Pengguna layanan payleter semakin meningkat seiring dengan pesatnya transformasi teknologi yang terjadi di industri keuangan. Paylater bahkan telah mampu membuka akses kredit pertama bagi 60,9 persen responden dari total 9.239 responden survei yang dilakukan oleh Kredivo.
SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari menjelaskan, hingga saat ini, Kredivo telah memfasilitasi sekitar 9 juta pengguna. Ia mengatakan, pengguna fintech seperti paylater harus dapat membangun riwayat skor kredit yang baik. Dengan demikian, dibutuhkan pengelolaan cicilan dan tanggung jawab yang baik dari setiap pengguna.
“Agar riwayat kredit tersebut dapat menjadi batu loncatan yang membantu mereka mendapatkan akses layanan keuangan konvensional lainnya seperti kredit kendaraan maupun KPR yang nominalnya lebih besar,” jelas Indina melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (4/9).
Ia tak memungkiri, penggunaan paylater seperti Kredivo tentu akan berdampak positif atau negatif terhadap skor kredit seseorang karena riwayat pembayaran terkoneksi dengan SLIK. Oleh karena itu, Kredivo juga terus menghimbau masyarakat di berbagai kanal edukasi untuk menerapkan prinsip responsible borrowing, yaitu menggunakan fasilitas pinjaman secara bijak dan bertanggung jawab, termasuk mengetahui hak dan kewajiban pengguna serta membayar cicilan tepat waktu.
Selain itu Kredivo juga berkomitmen untuk terus menerapkan responsible lending, yaitu menerapkan bunga rendah yang rasional dan terjangkau, selektif dalam menyalurkan kredit yang dibuktikan dengan tingkat gagal bayar konsumen yang rendah, serta memberikan limit kredit secara proporsional sesuai dengan tenor dan kemampuan membayar konsumen.
Jaga kualitas kredit, Kredivo miliki kredit scoring berbasis AI
Untuk mengantisipasi adanya kredit macet di tengah meningkatnya pengguna Paylater, Kredivo memiliki sistem penilaian skor kredit yang mampu menganalisis kelayakan kredit calon pengguna secara real-time dan terintegrasi dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) melalui teknologi AI.
Teknologi AI buatan sendiri ini mampu menganalisa profil calon peminjam secara lebih cepat, akurat, komprehensif, dan mengurangi kebiasan data, serta mampu memprediksi kemungkinan adanya kredit macet sejak proses pendaftaran sehingga matrik resiko bisa terjaga. Selain itu, Kredivo juga rutin mengirimkan pengingat kepada pengguna mengenai tanggal pembayaran tagihan dan dapat membantu pengguna menghindari keterlambatan pembayaran.
“Pada prinsipnya, pengembangan teknologi penilaian skor kredit melalui inovasi yang dilakukan oleh Kredivo bertujuan untuk menjembatani credit gap di Indonesia, terlebih mengingat lebih dari separuh populasi di Indonesia tergolong underbanked, yaitu memiliki keterbatasan mengakses layanan keuangan,” pungkas Indina.