Jakarta, FORTUNE - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana untuk memadamkan sinyal 3G di seluruh daerah Indonesia. Hal dilakukan sebagai upaya perluasan jaringan 4G hingga 5G di Indonesia.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Ismail menilai, migrasi teknologi 3G ke 4G dan 5G sebagian besar isu hanya persoalan kecepatan.
“Jadi isu kita yang paling dominan ketika kita berpindah dari 3G ke 4G itu adalah melakukan peningkatan user experience, meningkatkan kecepatan transformasi informasi data atau koneksi melalui internet menggunakan teknologi mobile broadband," kata Ismail melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (29/3).
Namun demikian, akankah peredaman sinyal 3G tersebut bakal menggangu proses transaksi dari Electronic Data Capture (EDC) bank di kasir dan merchant ? Terlebih, sejumlah mesin EDC masih menggunakan sinyal 2G dan 3G.
Bank Mandiri terus lakukan peremajaan mesin EDC bertahap
Menanggapi hal tersebut, Senior Vice President (SVP) Transaction Banking Retail Sales PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Bank Mandiri) Thomas Wahyudi menjelaskan, mesin EDC yang saat ini digunakan oleh sejumlah bank di Indonesia mampu mendukung jaringan komunikasi 2G/3G. Oleh karena itu pihaknya akan lakukan peremajaan mesin.
"EDC dalam hal ini dapat saja menyesuaikan komunikasinya menggunakan Jaringan 2G (gprs), namun tentunya secara bertahap Bank melakukan peremajaan mesin EDC menggunakan jaringan komunikasi 4G dan mengadopsi sistem operasi android di mesin EDC," kata Thomas kepada Fortune Indonesia di Jakarta, Senin malam (28/3).
Dirinya mengungkapkan, hingga Febuari 2022 transaksi pembayaran e-channel melalui mesin EDC Bank Mandiri tercatat mencapai lebih dari 35 juta transaksi atau masih meningkat hampir 30 persen secara year on year (yoy).
BCA pastikan transakai EDC miliknya tak terganggu
Semetara itu, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Hera F. Haryn memastikan tidak adanya kendala akibat pemadaman sinyal 3G.
"Terkait pemadaman jaringan 3G, BCA memastikan bahwa pemadaman jaringan 3G tidak akan menimbulkan kendala pada transaksi melalui EDC BCA.," kata Hera kepada Fortune Indonesia, Selasa (29/3).
Hera menilai transaksi EDC masih terus meningkat di era digitalisasi saat ini. Sebagai informasi saja, pada Januari 2022, BCA mencatatkan frekuensi dan volume transaksi sebesar 74,5 juta transaksi dengan nilai Rp 30,7 triliun.
"Dengan penyebaran EDC mencapai lebih dari 600 ribu mesin di seluruh Indonesia," tambah Hera.
Ke depannya, lanjut Hera, BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan nasabah.
Sebagian besar EDC BRI telah gunakan android
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Aestika Oryza Gunarto menyatakan sebagian besar sinyal EDC BRI telah menggunakan 4G dan sistem android. Dengan demikian, diriny memastikan transaksi EDC BRI tidak akan terganggu akibat peredaman sinyal 3G.
"Sejak tahun lalu BRI sudah mulai mengganti EDC konvensional menjadi EDC berbasis Android, dimana EDC ini memiliki konektivitas jaringan yang lebih luas pada sinyal operator 2G/3G/4G," ungkap Aestika kepada Fortune Indonesia di Jakarta, Selasa (29/3).
Dirinya juga menjelaskan, transaksi melalui mesin EDC BRI masih menunjukkan pertumbuhan positif, di mana hingga akhir tahun 2021 volume transaksi masih tumbuh 24 persen (yoy).