Jakarta, FORTUNE - Sartup teknologi agrikultur (agritech) AgriAku mengumumkan perolehan pendanaan senilai US$35 juta atau setara Rp520 miliar dalam pendanaan Seri A yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures.
Investor AgriAku sebelumnya, MDI Growth (dari ARISE, Centauri, dan MDI Growth) serta Go-Ventures juga kembali berpartisipasi di pendanaan ini.
Terbaru, AgriAku berhasil mendapatkan dukungan dari BRI Ventures dan Mandiri Capital, yang menjadikan AgriAku satu-satunya perusahaan agritech yang didanai oleh tiga perusahaan BUMN terbesar di Indonesia.
Selain itu, AgriAku juga menggandeng investor strategis baru seperti Gentree Fund, K3 Ventures, dan perusahaan publik Thai Wah yang kedepannya dapat membantu ekspansi internasional AgriAku. Beberapa perusahaan modal ventura lainnya juga berpartisipasi dalam putaran ini, termasuk Alto Partners, InnoVen Capital, dan Mercy Corps Social Venture Fund.
AgriAku fokus merevolusi agribisnis di Indonesia
Didirikan oleh Irvan Kolonas dan Danny Handoko pada Mei 2021, AgriAku memiliki misi meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani dengan adanya bantuan teknologi.
Pasalnya, sektor pertanian di Indonesia memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian sebesar 13,7 persen dari PDB (Tahun fiskal 2020). Namun, pasar pertanian hulu sangat terfragmentasi dengan rantai nilai (value chain) yang tidak terorganisir.
“Industri hulu pertanian yang terfragmentasi mempersulit petani, pemasok, dan pengecer untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan tepat waktu yang mengakibatkan seringnya terjadi ketidakstabilan pasokan dan harga. Selain itu, mereka juga menghadapi masalah rendahnya efisiensi kerja manual, layanan logistik yang tidak memadai, serta terbatasnya akses pembiayaan,” jelas Irvan Kolonas, Co-Founder dan President AgriAku melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (11/7).
Oleh karena itu, AgriAku hadir untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Pihaknya percaya teknologi dapat membuat perubahan untuk meningkatkan produktivitas dan penghasilan para petani.
"Dengan platform B2B marketplace AgriAku, produsen dan pemasok dapat menyediakan langsung alat tani ke pengecer (“Toko Tani”) dengan harga yang kompetitif yang kemudian akan mendistribusikan langsung produk ke para petani di lapangan," kata Irvan.
Dengan pendanaan baru ini, AgriAku juga akan memperkuat penetrasi pasar di perluasan toko tani dan jaringan distributor serta ekspansi bisnis seperti penyediaan hasil pertanian. “Pertanian adalah salah satu kontributor terbesar perekonomian Indonesia, namun sektor ini masih menghadapi banyak inefisiensi, termasuk di rantai pasoknya," kata Eko Kurniadi, Partner di Alpha JWC Ventures.
AgriAku perbarui struktur kepemimpinan
AgriAku juga menyambut dua sosok baru di struktur kepemimpinannya. Pertama, Abraham Soedjito hadir sebagai Chief Strategy Officer. Sebelum bergabung dengan AgriAku, Abraham adalah Chief Product Officer Financial Services Traveloka di Thailand.
Selain itu, Valmik Mirani juga baru bergabung sebagai Chief Commercial Officer. Sebelumnya, Valmik adalah Assistant Vice President di Paytm, perusahaan pembayaran digital dan layanan keuangan terkemuka di India, dan Vice President untuk Marketplace Strategy Office di Tokopedia. Bergabungnya Abraham dan Valmik akan memperkuat solusi berbasis teknologi dan kinerja operasional AgriAku.
Sejak diluncurkan, AgriAku telah tumbuh dan hadir di lebih dari 500 kota di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Ke depannya, AgriAku akan terus menambah layanannya sehingga AgriAku dapat menjadi solusi agribisnis yang komprehensif. AgriAku juga akan terus mengembangkan jaringan Toko Tani dan distributornya, memperluas tim produk dan teknologinya untuk terus berinovasi.