Strategi Bisnis Bergeser, Startup Harus Mencari Profit

MCI ungkap dua penyebab tech slowdown.

Strategi Bisnis Bergeser, Startup Harus Mencari Profit
Ilustrasi startup. Shutterstock/Indypendenz
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Strategi industri startup untuk ‘membakar uang’ nampaknya mulai bergeser di tengah tantangan gejolak ekonomi global. Hal tersebut tercermin dari kondisi saat ini yang mulai banyak startup berguguran. Nampaknya strategi ‘bakar uang’ tak selalu berhasil, sebab pada dasarnya startup adalah sebuah bisnis yang harus mencari profitability.

“Saat ini startup harus fokus kepada inisiatif yang memiliki dampak positif terhadap bottom line untuk memiliki path to profitability dan mencapai self sustain. Tidak lagi growth at any cost,” kata Chief Investment Officer Mandiri Capital Indonesia (MCI) Dennis Pratistha, melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (9/2).

MCI ungkap dua penyebab tech slowdown

Ilustrasi Mandiri Capital Indonesia (MCI)/Dok MCI

Dennis memandang, terdapat dua penyebab utama dunia tengah memasuki tech slowdown. Pertama, industri startup dinilai belum melakukan perencanaan masa depan yang tepat. Menurutnya, startup cenderung mengharapkan pertumbuhan eksponensial di beberapa sektor yang dipicu oleh pandemi.

“Penyebab kedua ialah industri startup belum menghasilkan inovasi yang kompeten. Seperti hanya menawarkan produk atau servis yang sebelumnya sudah populer di pasar,” kata Dennis.

Secara global, menurut CB Insights dalam State of Venture 2022 Report, pembiayaan yang didukung modal ventura hanya mencapai $415,1 miliar di sepanjang tahun 2022 atau turun 35 persen dibandingkan tahun 2021. Penurunan pendanaan paling dalam di tahun 2022 terjadi di sektor kesehatan digital dimana startup healthtech berkurang 57 persen (yoy), startup teknologi ritel turun 52 persen (yoy), dan startup fintech turun 46 persen (yoy).

Sedangkan berdasarkan wilayahnya, Asia mengalami kontraksi terbesar dimana pendanaannya berkurang 40 persen (yoy). Selanjutnya, Amerika Serikat dan Eropa keduanya melemah 17 persen (yoy).

MCI aktif dan selektif menyalurkan pendanaan

Ilustrasi Startup/ Shutterstock wowomnom

Meski demikian, MCI mengaku akan terus aktif menyalurkan pendanaan meski lebih selektif di tahun 2023. Beberapa inisiatif strategis yang akan MCI jalankan di tahun 2023 ialah seperti accelerator dan MCI Labs dengan tujuan membangun knowledge, business traction dan networks bagi startup, serta memperkenalkan inovasi baru kepada Mandiri Group. Dengan demikian, dalam menjalankan inisiatif ini, MCI akan membuka ruang kolaborasi dengan mitra-mitra strategis lain.

“MCI akan lebih agresif dalam melakukan pengembangan strategic initiatives melalui value creation untuk dapat lebih memaksimalkan potensi sinergi dengan startups. Selama ini aktivitas sinergi memiliki peranan penting dalam membantu startup mendapatkan traction dan captive market dari Mandiri Group,” kata SEVP Investment dan Synergy MCI, Rabbi Givatama.

Menurutnya, setiap keputusan sulit yang diambil oleh bisnis startup di tahun 2022 harus menjadi pelajaran untuk tahun 2023. Startup jgua harus refleksi diri, melihat ke depan, dan merencanakan pertumbuhan yang berkelanjutan pada tahun 2023 dan tahun-tahun mendatang.

Terhitung sejak 2022, MCI telah mengelola dua Fund tambahan, yaitu Indonesia Impact Fund (IIF) dan Merah Putih Fund. Di tahun 2023, IIF siap untuk meningkatkan jumlah dana kelolaan melalui kerjasama strategis dengan sektor swasta dan BUMN, sehingga IIF dapat lebih berperan aktif untuk mendorong kegiatan impact investing dan mendorong terciptanya dampak positif di lingkungan dan masyarakat Indonesia.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024