Jakarta, FORTUNE - Bank Sinarmas berkolaborasi dengan Politeknik Siber dan Sandi Negara (PSSN) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keamanan data nasabah dengan menyelenggarakan Wreck Information Technology 3.0 atau WRECK-IT 3.0. Mengusung tema “Go Deep Into Cyber-Physical Security, Towards Resilient Cyber Environment”, kegiatan ini menampilkan serangkaian perlombaan Capture the Flag berjenis jeopardy dan attack/defense.
Dalam acara tersebut juga menyelenggarakan webinar tentang tren teknologi dan keamanan siber yang ditujukan kepada masyarakat umum. Sebab, keamanan data nasabah didasari dengan kesadaran nasabah akan pentingnya menjaga data pribadi.
“Ini wujud komitmen Bank Sinarmas terhadap literasi keamanan siber masyarakat khususnya keamanan bertransaksi menggunakan jaringan internet," ujar Direktur Utama Bank Sinarmas Frenky Tirtowijoyo melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (15/9).
Ciptakan lingkungan siber yang aman di masyarkat
Dirinya menjelaskan, Cyber-Physical Security membahas secara mendalam mengenai keamanan data yang nantinya akan berpengaruh terhadap kehidupan sehari – hari terlebih dalam menciptakan lingkungan siber yang aman.
Tak dapat dipungkiri, semakin canggihnya teknologi informasi dan internet membuat industri perbankan meningkatkan pengamanan siber. Oleh karena itu, pihaknya menggencarkan pembekalan ilmu pengetahuan tentang keamanan siber kepada masyarakat.
“Terlebih lagi dengan adanya pembukaan tabungan secara online via SimobiPlus membutuhkan keamanan data nasabah sehingga kerja sama dengan Politeknik Siber dan Sandi Negara ini menjadi sangat penting untuk menumbuhkan intelektual di bidang keamanan siber," tambah Frenky.
Ancaman siber masih membayangi
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Digital Banking Soejanto Soetjijo mengatakan, sentuhan teknologi digital telah masuk ke dalam semua aspek kehidupan. Namun, menurutnya, yang perlu disadari oleh masyarakat adalah semakin banyak data kita terekspos dengan teknologi maka potensi ancaman siber akan semakin besar.
"Jadi betapa pentingnya siber security ini. Makanya saya ingin bersama-sama semua kita dari industri keuangan, kemudian PSSN bisa melahirkan talenta IT dan kita bisa kerja sama. kalau itu terwujud maka akan terbangun industri keuangan yang besar dan aman,” jelas Soejanto,
Dari sisi banking, Bank Sinarmas juga selalu meningkatkan perangkat dan infrastruktur. Namun di sisi pengguna juga harus terus teredukasi. Sehingga pengetahuan dan kesadaran akan keamanan data nasabah dari hulu ke hilir gitu dapat dilaksanakan.
Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSNN) mencatat, pada 2021 terdapat 1,6 miliar serangan siber di berbagai lintas sektor di dalam negeri.