XL Axiata & Smartfren Sepakat Merger Bentuk Entitas Baru di Indonesia

Nama entitas baru disiapkan dan diharapkan mampu bersaing.

XL Axiata & Smartfren Sepakat Merger Bentuk Entitas Baru di Indonesia
Shutterstock_Triawanda Tirta Aditya
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Axiata Group Berhad (Axiata Group) dan Sinar Mas berencana untuk menggabungkan XL Axiata dan Smartfren di Indonesia. Hal itu tertuang dalam penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) tidak mengikat untuk menjajaki rencana merger dalam rangka menciptakan entitas baru (MergeCo). 

"Rencana transaksi ini masih dalam tahap evaluasi awal, di mana Axiata dan Sinar Mas memiliki tujuan untuk tetap menjadi pemegang saham pengendali dari MergeCo," tulis keterangan resmi dari Axiata Group yang dikutip di Jakarta, Rabu (15/5). 

Pada saat ini, diskusi yang sedang berlangsung antara para kedua belah pihak memang belum menghasilkan kesepakatan atau penyelesaian rencana transaksi yang mengikat. Namun, validasi terhadap penggabungan dan penciptaan nilai bagi pemegang saham, uji tuntas, persiapan rencana bisnis bersama dan kesepakatan atas persyaratan penting akan menjadi kegiatan utama yang dilakukan selama tahap penjajakan yang diatur dalam MOU. 

"Setiap perkembangan penting yang berhubungan dengan MOU ini akan diumumkan sebagaimana diperlukan. Apabila perjanjian mengikat akan ditandatangani di kemudian hari, maka transaksi terkait akan tunduk pada peraturan-peraturan yang berlaku dan persetujuan korporasi serta pemerintah," tulis Perseroan. 

Axiata juga meyakini bahwa MergeCo akan memiliki kelincahan yang strategis, kompetensi dan kemampuan yang mumpuni untuk memenuhi harapan dan permintaan yang semakin meningkat dari konsumen, bisnis dan sektor publik di Indonesia. Apalagi, XL Axiata merupakan aset terbesar Axiata dan dari sisi portofolio, Indonesia merupakan penghasil nilai tertinggi, di mana perusahaan menjalankan lima bisnis utama - XL Axiata, Link Net, EDOTCO, Boost, dan ADA.

Sinar Mas yakin entitas hasil merger dapat bersaing

Ilustrasi kartu SIM Smartfren (Wikimedia Commons)

Di sisi lain, Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman menyampaikan, entitas gabungan ini berharap dapat memberikan pengalaman pelanggan yang unggul dan dapat bersaing di sektor telekomunikasi. 

Ia menyebut, konsolidasi operasi sejalan dengan strategi pengembangan portofolio pilar bisnis Sinar Mas yang proaktif membuka kesempatan memperoleh nilai tambah dari seluruh aktivitas bisnis yang dilakukan. 

"Para Pihak memiliki pandangan bahwa rencana transaksi akan memberikan manfaat bagi Indonesia, sektor telekomunikasi dan para pemangku kepentingan, dengan lebih efektif mendukung aspirasi dan kebutuhan digital Indonesia," kata Ferry melalui keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia di Jakarta, Rabu (15/5). 

Dengan tujuan untuk menjadi penyedia layanan telekomunikasi yang lebih kuat di Indonesia, usulan penggabungan usaha antara XL Axiata dan Smartfren diharapkan dapat menyatukan skala, kompetensi, keuangan dan keahlian telekomunikasi yang mendalam dari Axiata dan skala lokal serta pengetahuan pasar dari Sinar Mas untuk menghasilkan nilai sinergis yang signifikan. 

Kedua pihak diharapkan dapat memberikan pengaruh yang seimbang terhadap arah strategis dan keputusan operasional MergeCo, dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil