5 Risiko dan Bahaya AI yang Jarang Diketahui!

Lebih berbahaya dibanding nuklir!

5 Risiko dan Bahaya AI yang Jarang Diketahui!
Ilustrasi artificial intelligence. (Pixabay/KELLEPICS)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah salah satu teknologi yang banyak dikembangkan saat ini. Bahkan, ada yang menyebutkan teknologi ini memegang peranan penting di masa depan.

Akan tetapi, tidak banyak yang menyadari mengenai bahaya AI. Bos Twitter dan Tesla, Elon Musk mengatakan bahwa AI lebih berbahaya dibandingkan nuklir.

Hal ini ia ungkapkan karena ia mengenal teknologi AI lebih dekat dan membuatnya takut. Banyak orang yang tidak mengetahui tingkat perkembangan yang eksponensial dari AI.

Lantas, apa saja bahaya AI tersebut? Simak selengkapnya pada artikel berikut ini.

1. Melanggar privasi

Bahaya AI adalah mengancam keamanan digital sesuai dengan laporan dalam makalah berjudul The Malicious Use of Artificial Intelligence: Forecasting, Prevention, and Mitigation.

AI bisa melanggar keamanan jika dilatih untuk tindakan kriminal, seperti meretas atau melakukan social engineering kepada korban.

Begitupula dengan privasi. Contohnya, negara China menggunakan teknologi dengan pengenalan wajah guna mendeteksi pergerakan masyarakatnya.

2. Meningkatkan angka pengangguran

Penggunaan AI dapat membuat lapangan pekerjaan menurun. Hal ini karena pekerjaan tersebut telah terisi oleh AI atau secara otomatisasi, sehingga angka pengangguran akan meningkat.

Sesuai dengan penelitian Brooking Institution 2019, terdapat 36 juta orang yang pekerjaannya telah tergantikan oleh otomatisasi. Selain itu, 70 pekerjaan mereka telah dilakukan oleh AI. mulai dari analisa pasar, penjualan, hingga pekerjaan gudang.

Meski AI akan menciptakan lapangan pekerjaan baru, akan tetapi John C. Havens berpendapatan pekerjaan tersebut juga bisa dihilangkan oleh AI. Itulah pendapat dari penulis buku Artificial Intelligence: Embracing Humanity and Maximizing Machines.

3. Bias algoritma dan kesenjangan sosial

Teknologi kecerdasan buatan memiliki bias terhadap hal tertentu. Hal ini karena AI dikembangkan oleh manusia juga. Bias yang terjadi adalah bias sosial, bukan teknologi.

Hal ini diungkapkan oleh Profesor Ilmu Komputer dari Universitas Princeton, Olga Russakovsky. Menurutnya, bias AI tidak terbatas pada suku bangsa dan gender.

4. Deepfake

Deepfake merupakan salah satu produk AI dengan cara mengubah wajah dan suara pada sebuah video. Pada awal kemunculannya, orang-orang masih bisa mengenali deepfake dengan aslinya,

Akan tetapi, seiring perkembangan teknologi, deepfake menjadi canggih dan susah untuk dikenali dengan video aslinya.

5. Munculnya otomatisasi senjata

Pernyataan Musk mengenai bahaya AI dibanding nuklir ada benarnya. Misalnya saja, sistem AI mengontrol persenjatan. AI bisa memutuskan untuk meluncurkan senjata biologis maupun nuklir.

Jika pihak musuh melakukan manipulasi data dan merusak sistem kontrol AI, maka senjata tersebut bisa berbalik arah dan menyerang kepada Anda. Tentu hal ini akan sangat berbahaya nantinya.

Itulah tadi sejumlah bahaya AI yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan Anda.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil