Akankah Netflix Meraih US$300 M Kapitalisasi Pasar Terbesar di 2022?

Netflix memiliki keunggulan menopang pertumbuhan ke depan

Akankah Netflix Meraih US$300 M Kapitalisasi Pasar Terbesar di 2022?
Efek Squid Game terhadap Netflix. (Pixabay/Tumisu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Netflix masih memimpin pasar video streaming berlangganan, meskipun pertumbuhannya tidak secepat pada masa awal pandemi. Dengan kondisi seperti itu, seperti apakah peluang saham Netflix kembali ke kapitalisasi pasar tertingginya sebesar US$300 miliar, pada tahun-tahun mendatang?

Pendapatan Netflix meningkat 20 persen pada Q3 2021 dan kembali meningkat pada Q4 meski hanya sebesar 16 persen. Angka ini memang masih positif, tapi ada ada kekawatiran investor akan berpindah ke perusahaan lain, seperti Roblox yang menargetkan pertumbuhan 20 persen tahun ini atau Roku yang memiliki target 40 persen. 

Meskipun belum ada keterangan resmi dari Netflix perihal proyeksi pertumbuhan 2022, mengutip Fool.com, Rabu (5/1), mayoritas pro Wall Street memperkirakana pertumbuhan perusahaan hanya mencapai 15 persen tahun ini.

Dengan gambaran seperti itu, dapatkah Netflix mengembalikan kapitalisasi pasar tertingginya seperti pada saat awal pandemi?

Pendorong Kapitalisasi Pasar Netflix

Ada beberapa faktor yang dapat mengerek saham Netflix ke level tertinggi lagi. Pertama, margin operasional Netflix  yang lebih tinggi dari pesaingnya.

Perusahaan itu mencatatkan margin operasional senilai 22,76 persen dari total penjualan di penghujung tahun. Angka ini dua kali lebih tinggi ketimbang pesaingnya, Roku (10,94 persen).

Arus kas juga menjadi kunci. Co-CEO Netflix, Reed Hastings dan tim menargetkan perolehan kas positif tahun ini—pertama kalinya sejak perusahaan beralih menjadi platform video streaming.

Berdasarkan perkiraan CFO Netflix, Spencer Neumann arus kas yang berpotensi mencapai 15 persen penjualan dari waktu ke waktu. Dengan begitu, perusahaan bisa belanja lebih tinggi ketimbang para pesaing, seperti Disney. Itu pun membuka pintu pendanaan pembelian saham agresif pada 2022, serta pembayaran dividen besar di periode mendatang. 

Ruang Pertumbuhan

Selain itu, Netflix juga masih punya ruang untuk bertumbuh walaupun ukuran perushaaan sudah tergolong besar saat ini. Banyak pasar globalnya yang belum matang, seperti India—menyimpan peluang besar untuk mempercepat kenaikan penjualan.

Terlebih, kini Netflix hanya berkontribusi sekitar 6 persen terhadap screen time di Amerika Serikat (AS). Perusahaan bisa mengatrol angka itu lebih tinggi karena telah meningkatkan portofolio konten di ceruk animasi, serial ternama seperti Squid Game (2021), dan video gim.

“Kami rasa kami punya landasan pacu yang begitu panjang (di sini) untuk menggarap lebih dari 1 miliar rumah tangga pengguna TV berbayar seluruh dunia,” ujar Neumann. Saat ini, Netflix memiliki lebih dari 222 juta pelanggan.

Pertumbuhan dari segi skala, lonjakan pendapatan, dan pengembalian uang tunai adalah kombinasi sempurna untuk mendongkrak saham Netflix selama beberapa kuartal ke depan, menurut analisis Motley Fool—penasihat pasar modal di AS.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina