Jakarta, FORTUNE - Startup otomotif digital, Broom, mengumumkan penutupan pendanaan Seri A+ dengan nilai US$25 juta, Selasa (1/10).
Putaran pendanaan itu mencakup investasi ekuitas yang dipimpin oleh Openspace, diikuti oleh AC Ventures, Quona Capital, MUFG Innovation Partners, dan PKSHA Capital.
Di luar itu, Broom pun mengamankan fasilitas kredit dari berbagai lembaga keuangan. Itu termasuk Komunal, Funding Societies Capital Pte Ltd, Modalku Finansial Indonesia, Alami, Koinworks, Helicap, dan DBS Indonesia. Broom juga mendapat dukungan dari beberapa investor individu berpenghasilan tinggi.
Dengan investasi ini, Broom berencana mempercepat ekspansi pasar, melanjutkan kemitraan strategis, serta membangun tim terbaik untuk mendorong kesuksesan berkelanjutan. Pada paruh II 2024, Broom akan konsentrasi ekspansi operasional ke Indonesia Barat dan Timur. Selain itu, Broom pun akan berkolaborasi dengan 23 perusahaan multifinance guna memperlancar proses transaksi melalui integrasi API dan memperkuat kapabilitas organisasi lewat retensi serta perekrutan talenta terbaik.
"Dengan pendanaan baru ini, kami siap membawa bisnis Broom ke tingkat yang lebih tinggi dan memperkokoh posisi kami sebagai startup otomotif digital terkemuka bagi dealer otomotif di Indonesia," kata CEO Broom, Pandu Adi Laras dalam keterangan resminya, Selasa.
Broom ialah startup otomotif digital untuk ekosistem mobil bekas Indonesia. Fokusnya adalah memberdayakan ekosistem showroom mobil bekas melalui teknologi dan optimalisasi akses inventori kendaraan, sekaligus menjadi mitra untuk memperluas skala bisnisnya.
Pada semester I 2024, penyaluran dana perusahaan dari Buyback hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan peningkatan sebesar 144,9 persen, mencapai rekor US$1,1 triliun (US$72,5 juta).
Dana itu telah mendukung lebih dari 7.000 dealer otomotif UKM dalam mengembangkan bisnis mereka. Adapun, Buyback adalah produk yang dirancang untuk dealer otomotif agar dapat menjual sementara stok kendaraan mereka untuk mendapatkan modal kerja.
Selain itu, Broom Leasing Channeling (BLC), layanan baru yang diluncurkan pada kuartal IV 2023, telah menghasilkan 2.300 transaksi dengan total pendapatan lebih dari US$17 juta dan meraih pangsa pasar sebesar 25 persen pada paruh I 2024.
Executive Director Indonesia di Openspace, Ayu Tanoesoedibjo mengatakan, "Kami percaya tim Broom telah membuktikan kemampuan mereka untuk mewujudkan transformasi ini."
Openspace adalah modal ventura yang berfokus di Asia Tenggara, berinvestasi pada perusahaan-perusahaan transformatif. Saat ini, Openspace mengelola lebih dari US$800 juta di 5 dana, dengan kantor di Indonesia, Singapura, Vietnam, Thailand, Filipina dan kehadiran di Malaysia. Openspace telah aktif di Indonesia sejak 2014, dengan perusahaan portofolio lokal yang terkenal seperti Gojek, Kredivo, Halodoc, Pluang dan Jiwa Group.