Menghitung Efek Ketenaran Squid Game terhadap Bisnis Netflix

Apakah bisa memboyong jutaan pelanggan baru?

Menghitung Efek Ketenaran Squid Game terhadap Bisnis Netflix
Efek Squid Game terhadap Netflix. (Pixabay/Tumisu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Squid Game sukses menjadi serial Netflix terpopuler dengan lebih dari 111 juta penonton secara global hanya dalam 28 hari. Lantas, apakah ledakan minat terhadap serial itu juga memboyong jutaan pelanggan baru bagi Netflix?

Sebagai informasi, platform streaming film dan serial itu hanya mendapat 5,5 juta pelanggan baru pada paruh pertama 2021, menurut data BuyShares. Yang perlu disoroti, itu merupakan pertumbuhan terendahnya sejak 2013.

Pada Selasa (19/10), Netflix akan melaporkan pendapatan dan kondisi keuangan Q3 2021; di mana Squid Game diharap dapat menjadi game changer bagi pertumbuhan pelanggan platform tersebut. Namun, mengingat serial itu meluncur di akhir September, dampaknya mungkin tak akan sebesar di Q4 mendatang.

1. Nilai Squid Game terhadap Bisnis Netflix

Mengutip bocoran data dari Bloomberg, Netflix menghitung nilai dampak Squid Game mendekati US$900 juta sejauh ini; memberi secercah harapan bagi investor terkait pertumbuhan pelanggan platform tersebut. Namun, Netflix tidak merinci rumus perhitungannya.

Berdasar laporan Fortune, Netflix enggan mengomentari kebocoran informasi itu.

2. Strategi Globalisasi Konten Netflix

Pendiri Amazon sekaligus salah satu orang terkaya dunia, Jeff Bezos memuji Netflix atas keberhasilan strategi globalisasi kontennya. Bukti kesuksesan itu adalah penayangan serial produksi di luar Amerika Serikat (AS) yang naik 71 persen sejak 2019.

“Dengan 97 persen pelanggan (Netflix) AS menonton setidaknya satu judul serial/film nirbahasa Inggris dalam setahun terakhir,” kata Global TV Chief Netflix, Bela Bajaria, dikutip dari Fortune.

Lewat pendanaan produksi konten lokal di 40 negara, Netflix menyatukan berbagai negara melalui konten digital—sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh jaringan televisi.

3. Pertumbuhan Global Netflix

Mayoritas pertumbuhan beberapa waktu ini berlangsung di luar negeri, di mana Netflix telah merogoh kocek miliaran dolar sebagai biaya produksi. Asia menyumbang pelanggan baru terbanyak pada Q2 2021, mencapai 1 juta pelanggan. Sebagai perbandingan, AS dan Kanada malah kehilangan 400.000 pelanggan di periode serupa.

Pada Q3 2021, Netflix memperkirakan, “akan melaporkan kenaikan pelanggan sebanyak 3,5 juta.”

4. Tantangan Netflix Mempertahankan Pelanggan

Kini Netflix memiliki 209 juta pelanggan. Tantangan terberatnya adalah mempertahankan ratusan juta orang itu agar tidak menyetop keanggotaan premiumnya. Apalagi, kini kompetitornya semakin banyak, yakni Disney+, Apple TV+, HBO Max, hingga Amazon Prime Video.

Analis Wedbush Securities, Michael Pachter mengatakan, “Netflix dapat mengurangi pergolakan persaingan dengan mengadopsi jadwal rilis meingguan seperti Disney+ dan Apple TV+, di mana satu acara tersedia pada waktu yang sama tiap minggu.”

Akan tetapi, Analis Media di LightShed Partners, Rich Greenfield meragukan taktik itu. Sebab menurutnya, konsumen sensitif terhadap pertambahan biaya langganan hanya karena mereka harus selalu menunggu satu serial tamat.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Prabowo Ingin Memastikan Danantara Sesuai Aturan yang Berlaku
Viral Pertamax Diduga Sebabkan Kerusakan Mesin, Pertamina Minta Maaf
Nike dan Adidas Kehilangan Dominasi di Sepatu Lari
Menteri Perindustrian RI Tolak Proposal Investasi Apple US$100 Juta
MR. DIY Indonesia IPO Desember, Harga Rp1.650–Rp1.870
Unilever Resmi Jual Bisnis Es Krim ke Magnum Rp7 Triliun